Minggu, 05 Februari 2012

OPTIMIS DENGAN GP3K


Prinsip satu sistim pengelolaan hutan lestari yaitu taat pada hukum dan peraturan , implementasinya  dilapangan adalah dengan menggunakan pupuk cair nabati yang ramah lingkungan dengan hasil yang cukup signifikan 
Sukses dalam pembuatan tanaman memang didukung oleh beberapa faktor  yang saling terkait, baik teknis maupun non teknis yang bisa saling menunjang, salah satunya adalah keterlibatan masyarakat atau petani hutan yang sering disebut pesanggem, dengan dibukanya kesempatan terhadap masyarakat untuk ikut berinteraksi dalam pemanfaatan kawasan hutan untuk melakukan kegiatan pertanian tersebut secara langsung juga ikut membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat desa hutan yang diharapkan mampu membantu kesejahteraan mereka secara umum, hal tersebut sesuai dengan jiwa Pengelolaan hutan bersama masyarakat  yang saat ini digunakan sebagai sebuah sistim yang paling jitu oleh Perhutani untuk berintgrasi dengan masyarakat

Potret keterlibatan masyarakat tersebut dapat dilihat di petak 53 RPH Pucung BKPH Pucung KPH Randublatung, pada lokasi tersebut saat ini sedang dilakukan penanaman Jati Plus Perhutani yang ditumpangsari dengan tanaman jagung seluas 8,2 jenis BISI 16 yang tumbuh cukup subur karena keuletan penggarap dan kepiawaian  petugas Perhutani dalam memfasilitasi kebutuhan akan lahan pertanian bagi warga desa banglean  tersebut yang tergabung dalam LMDH Wana Sumber Rejeki.
Menurut Asper KBKPH Pucung Ence Sunarya pelibatan masyarakat dalam kegiatan tanaman tahun ini memang mempunyai beberapa kepentingan baik bagi Perhutani sendiri maupun bagi masyarakat desa hutan,  pertama adalah mensukseskan Program pemerintah berupa GP3K , selain itu juga kepentingan pengamanan hutan  secara tidak langsung karena pada lokasi tanaman mereka juga terdapat tegakan jati tua . “menurut hemat kami dalam pengamanan hutan  kita perlu melakukan langkah – langkah sosial dengan cara mengajak mereka  ikut menjaga hutan salah satu caranya  melalui kegiatan ini, disisi lain kita juga tetap melakukan langkah bijaksana yaitu melarang mereka menggunakan bahan beracun berbahaya yang dilarang poemakaiannya dikawasan hutan, itu sudah kita lakukan “kata Ence Sunarya.

Upaya peningkatan produksi pangan dengan menggunakan pupuk cair nabati, tambahnya . langkah pertama  dilakukan dengan caraa demplot kepada beberapa pesanggem, setelah kelihatan hasilnya petani hutan yang ada di petak tersebut akhirnya mau menggunakan pupuk cair nabati BIOBOS tersebut ,papar Ence.
Kondisi  selama musim tanam tahun ini pupuk cair tersebut amat digemari oleh para penggarap dalam kawasan hutan, karena disamping praktis penggunaannya harganyapun terjangkau dengan hasil yang menjajikan selain itu juga ramah lingkungan.
“ Dari segi lingkungan penggunaan pupuk cair ini ramah lingkungan dan itu diperkenankan dalam kawasan hutan karena tidak menyebabkan degradasi kesuburan tanah, dan ini sekaligus memberikan pelajaran secara langsung kepada masyarakat tentang arti kelestarian kepada mereka” Kata ence Sunarya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda