Kamis, 23 Juli 2009


PENDIRIAN PEBRIK MINI TEMULAWAK

Terobosan teknologi tepat guna yag dilakukan oleh Balai besar mekanisasi pertanian Jakarta untuk memberikan semangat kerja bagi lembaga masyarakat desa hutan dengan cara membuat pabrik mini pengolahan temulawak (Curcuma xanthorhriza robbs) akan dilakukan di KPH Randublatung dengan lokasi di BKPH Ngliron KPH Randublatung, Kepercayaan yang diberikan oleh kedua instansi tersebut kepada KPH Randublatung kami tangkap sebagai peluang baru untuk lebih memacu gairah usaha bagi LMDH tertuama pada sector budidaya tanaman temulawak. Demikian kata Administratur Perhutani KPH randublatung Ir.Ahmad Ibrahim.Msc
Wacana tersebut mengemuka setelah dilakukan pembahasan yang dimediasi oleh Badan penelitian tanaman obat dan aromatik ( balitro) Bogor yang menggandeng Balai Besar Mekanisasi pertanian Jarakta dengan jajaran Perhutani KPH Randublatung serta beberapa pengurus LMDH dan Asosiasi LMDH Wahana makarti wana Randublatung, pendirian pabrik mini tersebut tentunya bukan pekerjaan yang asal – asalan, hal tersebut karena diwilayah kerja KPH Randublatung telah tersedia areal tanaman temulawak yang tersebar di BKPH Kemadoh, Ngliron serta Beran yang ditangani oleh masing – masing LMDH.
Pendirian pabrik mini tersebut sekaligus untuk menampung hasil panen dan diharapkan bisa memberikan kesempatan berusaha bagi LMDH karena mereka bisa mengembang biakkan tanaman temulawak sekaligus mampu mengolah hasilnya menjadi sebuah komoditi baru yang artinya juga menciptakan peluang bisnis baru dibidang agroindustri, sehingga nantinya hasil panen tanaman temulawak bisa mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Dalam kurun waktu dua tahun ini tanaman temulawak yang ditanam pada beberapa petak di BKPH Ngliron yang dikelola oleh LMDH Sidodadi mulyo, telah menampakkan hasil yang cukup menggembirakan. Pada panen raya perdananya 1 hektar temulawak mampu menghasilkan 6 – 10 ton umbi, keuntungan lain dengan adanya tanaman temulawak dibawah tegakan ini adalah pada lokasi tanaman tersebut akan terbebas dari gulma dan ancaman bahaya kebakaran dimusim kemarau karena selalu dijaga dan dipelihara oleh petani hutan, sehingga potensi tegakan tanaman pokok juga terpelihara.

2 Komentar:

Pada 30 Juli 2009 pukul 20.44 , Blogger PeriSenyum...Qw mengatakan...

sebuah silaturahmi yang mudah-mudahan membawa manfaat bagi kedua pihak. sepulang ke Kebonharjo, mudah-mudahan Pak Susilo Cs bisa menindaklanjuti semua hal yang diperoleh. Bravo !

 
Pada 30 Juli 2009 pukul 21.17 , Blogger nucifera mengatakan...

untuk maju memang harus kreatif, meskipun harus lihat ke"rumput tetangga" dulu ya ... he he he. tapi kenapa tidak ... why not ? tapi sebelum dikonkretkan ya harus yakin ... bisa enggak ya? so ... dengan usaha dan doa ... pasti bisa.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda