Perhutani harus menjadi pelopor reboisasi di Indonesia
, dan pemerintah mempercayakan pekerjaan tersebut pada BUMN Kehutanan, demikian
pesan Direktur Industri kayu dan non
kayu Ir Heru Siswanto di petak 27 RPH Ngliron BKPH Banyuasin KPH Randublatung
saat melakukan pengamatan tanaman tahun 2011/ 2012.
Direktur Industri kayu dan Non
kayu Ir Heru Siswanto dalam safari pengamatan
tanaman di KPH Randublatung
memuji keberhasilan tanaman Kehutanan jatiu asal stek pucuk yang menunjukkan
pertumbuhan melebihi batas KMS yang ditetapkan oleh Perusahaan dan ini
menunjukkan bahwa pengamanan kebijakan pimpinan telah dilakukan dengan baik
sampai dengan ujung tombak .
“ Selaku mantan Kepala Unit I
Jawa Tengah kami akan meyakinkan jajaran direksi bahwa jajaran Rimbawan yang
ada di KPH Randublatung dan Cepu merupakan orang yang ahli dibidang masing –
masing , hal tersebut telah terbukti
dengan keberhasilan tanaman di dua KPH patut diacungi jempol baik untuk tanaman
tahun inimaupun tanaman tahun lalu yang pertumbuhannya baik” Demikian kata Heru Siswanto.
Ditambahkan bahwa sebagai karyawan
Perhutani yang terbesar di Perhutani harusnya merasa bangga dan rasa bangga
tersebut dimanifestasikan dalam karya
sehari – hari, karena kedepan PerumPerhutani tantangan kedepan semakin
berat Karena mendapat penugasan dari pemerintah
mulai 28 Pebruari Perhutani sudah bergabung dengan Inhutani, terkait
dengan hal tersebut Heru siswanto mewanti – wanti kepada jajaran dilapangan untuk selalu fokus
kepada pekerjaan , dengan kebijakan Direktur Utama Perhutani yaitu Kerja, kerja
dan kerja sehingga bisa ditunjukkan prestasi pada masing – masing bidang , Kepercayaan
pemerintah terhadap Perhutani yang dinilai sukses dalam melakukan reboisasi tersebut
harus dijaga dengan baik melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada
masing – masing bidang pekerjaan , dan ini merupakan tugas Direksi untuk selalu
mencari inovasi sehingga bisa menghadapi tantangan kedepan yang lebih besar
dengan penuh percaya diri. “ kata Heru Siswanto
Dari
pengamatan lapangan dibidang tanaman KPH Randublatung telah melakukan terobosan
berupa metode tanaman awal tahun, dengan cara menanam lebih awal tanaman
kehutanan dengan pertimbangan kandungan unsur hara tanah masih tersedia banyak dan curah hujan yang cukup tinggi ,
hasil akhir metode awal tahun ini dengan pola silvikultur intensif , pada usia
3 bulan rata – rata pertumbuhan mencapai 90,3 cm berasal dari bibit jati stek
pucuk yang dibuat oleh KPH Randublatung sendiri , hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh
dari lapangan bahwa tanaman awal tahun 2010 untuk rata – rata KPH Randublatung
tinggi pohonnya 4,8 meter dengan keliling 16 cm sementara angka yang dipatok
berdasarkan KMS tanaman JPP tinggi 3,5 Cm dengan keliling 13 cm dari perbedaan angka tersebut menunjukkan
bahwa tanaman yang ditanam lebih awal bisa melebihi batasan yang ada .
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda