Senin, 29 April 2013

MENEG BUMN LAKUKAN PENANAMAN PORANG


BLORA - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendukung upaya yang dilakukan PT Perhutani dalam mengembangkan dan membudidayakan tanaman porang di areal kawasan Hutan, terlebih lagi penanaman dan penanaman tanaman porang tersebut melibatkan petani yang ada di sekitar kawasan hutan.



”Setelah berkeliling hutan bersama Perhutani dan melihat porang di Ngajuk sangat pesat dan bisa membuat petani hutan disana sejahtera, porang perlu dikembangkan di kawasan hutan lainnya,” kata Dahlan Iskan saat melakukan Ground Breaking Cluster Budidaya Tanaman Porang di di Blora yang dipusatkan di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cabak, Kesatuan Pemangkyan Hutan (KPH) Cepu, Sabtu (27/4).

Dia menceritakan saat jadi wartawan dulu pernah menulis tentang porang di Nganjuk dan sampai sekarang hasilnya sangat bagus. ”Perhutani nanti akan membangunkan pabrik pengolahan tepung porang, dengan demikian hasil tanaman porang pasti laku,” katanya.
Menurutnya tepung porang saat ini harganya mahal dan sangat dibutuhkan terutama di negara Jepang dan kawasan asia timur. Selain itu juga digunakan untuk industri kosmetik dan obat-obatan.  Dia mengatakan semuanya prosesnya nantinya akan dilakukan oleh Perhutani sehingga petani hanya fokus pada menanam. ”Perhutani sangat responsif dalam melaksanakan programnya, saya tidak mengira akan secepat ini dalam mengembangkan porang di Blora,” ujarnya.

Siapkan Lahan

Direktur Utama PT Perhutani Bambang Sukmananto mengakui di Kabupaten Blora telah disiapkan lahan sekitar 1.200 hektar yang tersebar di empat KPH.
Di antaranya di KPH Randublatung sudah siap 520 hektar, KPH Cepu 480 hektar, KPH Blora 150 hektar, dan KPH Mantingan 50 hektar. Bambang mengatakan potensi porang di Blora sangat besar, kemudian disusul Madiun.”Untuk itu pabrik Tepung Porang nanti akan kami dirikan di Blora, sekitar setahun lagi,” kata Bambang. Pabrik tersebut nantinya bisa menampung 30 ribu ton porang setiap tahunnya. Dengan adanya pabrik di Blora nantinya bisa mengangkat kehidupan masyarakat, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Menurutnya, porang baru akan bisa dipanen dua tahun lagi, sehingga tahun depan pabrik didirikan dan saat panen hasil tanaman porang dari petani sudah bisa dimanfaatkan.
Selama menunggu panen, petani akan dipekerjakan menanam porang dengan dibayar setiap bulannya.”Petani tidak usah khawatir untuk pemasaran, sebab akan kami tampung semua,” katanya. Selain menanam porang, Dahlan Iskan juga melihat tanaman empon-empon seperti temulawak dan kencur putih yang juga ditanam oleh petani LMDH dikawasan hutan.

Label:

1 Komentar:

Pada 4 Juni 2013 pukul 22.16 , Blogger umar husen mengatakan...

maaf pak mau tanya kira2 butuh modal berapa ya perhektarnya sampai panen untuk menanam porang kalu pake modal sendiri??

dan kalau mau bergabung dgn program perhutani ini syaratnya bagimana pak???

tks

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda