Potret atau Fotografi
Potret merupakan seni fotografi yang menarik. Karena pada fotografi potret
akan menampilkan obyek manusia, alam, dan semua aktivitas yang ada baik secara individual
maupun kelompok, menonjolkan unsur
kepribadian obyek foto tersebut. Dengan kata lain melalui sebuah foto hal – hal
yang biasa menjadi lebih luar biasa, karena sebuah peristiwa tidak mungkin diulang untuk yang kedua atau ketiga kalinya.
Untuk membuat foto berupa
potret membutuhkan perencanaan yang baik meliputi apa tujuan kita membuat foto
apakah untuk dokumentasi, untuk konsumsi berita ataupun hanya sekedar membuat
kenangan sebuah peristiwa, sehinga dengan perencanaan tersebut seseorang akan
bisa menentukan angle ( sudut bidik ) foto dengan baik dan rencana tersebut
sebaiknya dicatat dan diperhitungkan lokasi serta kondisi lapangan yang akan
dituju sebagi obyek pemotretan. Kemudian mengapa kita melakukan pemotretan,
bagi jajaran Humas tentunya memotret merupakan salah satu pekerjaan pokok yang
harus dilakukan karena dengan media foto tersebut akan menghasilkan sebuah
“bukti kegiatan secara visual” kepada publik bahwa disuatu tempat pernah
dilakukan sebuah acara atau moment yang berharga dalam sebuah alur pekerjaan di
Perusahaan , dengan mengacu pada hal tersebut tentunya kita bisa mendesain
sebuah peristiwa yang akan dilakukan melalui media foto tersebut.
Ada kalimat yang berlaku di
kalangan para professional foto yaitu “ Biarlah Foto yang berbicara “ menangkap
kalimat tersebut tentunya kita berfikir bahwa dengan melalui foto semua yang
terjadi bisa kita abadikan sesuai dengan kebutuhan dan konteks sebuah
peristiwa, dan bagi seorang fotografer ini yang harus dijadikan patokan dalam
membuat dokumentasi berupa foto.
Salah satu contohnya adalah
pada saat kita hunting melihat segerombolan orang yang sedang memungut kayu
bakar dikawasan hutan, bagi subyeknya hal tersebut merupakan hal yang biasa
mereka lakukan dan merupakan rutinitas pekerjaan, namun dimata seorang
fotografer dan orang lain diluar “komunitas” mereka, hal tersebut merupakan
sebuah peristiwa yang unik, langka bahkan aneh menurut kacamata awam, lalu
timbul pertanyaan kok masih ada orang mencari kayu bakar padahal saat ini sudah
eranya orang memasak menggunakan gas epiji.
Kita cermati pula ada moment sebuah gerobag sapi yang sarat muatan melintas
disebuah desa , bagi sang pemilik gerobag hal tersebut juga merupakan sebuah
rutinitas mereka dalam mencari nafkah dengan gerobagnya, namun apa yang menarik
? ternyata gerobag sapi tersebut dihiasi dengan ornament lukisan tradisional
yang langka dan unik,dan dari sisi kemajuan teknologi orang akan bertanya ‘
oooo ternyata masih ada gerobag sapi yang dipakai untuk mengangkut barang
diantara ramainya deru moda angkutan barang yang modern saat ini.dan masih ada
beberapa hal lain yang menurut komunitas dianggap biasa namun dimata fotografer
menjadi hal yang luar biasa jika dipotret dengan baik dan benar. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan
kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang
yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto
tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi
muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah
fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda
bisa membuat foto potret sendiri.
Berikut ini beberapa tips dan
saran untuk membuat foto potret yang baik.
Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?
Pastikan subyek yang Anda foto
dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin
membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi
lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah
karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat
memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan
sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil
menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto
Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih
rileks. Cobalah mengambil gambar dengan
ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin
banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang
tersebut.
Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?
Kacamata dapat menimbulkan
pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder
atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata
ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya
untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut
hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit
menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada
dagunya jika terlalu menunduk.
Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?
Jika Anda akan mengambil foto
sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak
dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama. Jika
Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika
Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan
pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil,
maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.
Lalu pastikan pakaian tidak
kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah
dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda
mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu,
namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan
mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang
digunakan telah sesuai.
Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar
ruangan?
Saat mengambil foto di luar
ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah
pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan
mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel
listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil
foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda
foto saja dan bukan latar belakangnya.
Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam
ruangan?
Jika Anda mengambil foto di
dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di
kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di
dekat tanaman indoor , Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto
tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda
foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau peralatn lain sebagai penunjang
aktivitas subyek foto sebagai latar belakang.
Kamera apa yang cocok untuk
foto?
Dalam membuat sebuah
dokumentasi bagi jajaran humas memang
yang menjadi kendala adalah jenis kamera, ada yang sudah melakukan dengan
kamera DSLR namun juga masih banyak yang memakai kamera digital standart, namun
hal tersebut tidak menjadi permasalahan yang berarti , karena penggunaan kamera
ibaratnya pasangan kerja, apabila yang dipakai kamera jenis DSLR dan merasa cocok serta familiar ya memang itu
pilihan yang tepat. Sedangkan untuk ukuran lensa menurut saya tidak begitu
berpengaruh, karena pada setiap kamera digital sekarang selain dilengkapi
dengan jendela bidik , juga dilengkapi pula dengan LCD sehingga bisa mengontrol
obyek yang akan di foto, dengan melihat LCD pada kamera tersebut dapat mengatur
jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari
subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
Bagaimana komposisi foto yang tepat?
Anda dapat menyisakan sedikit
jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika
Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong
bagian tubuh subyek yang Anda foto. Dalam hal ini diusahakan semua obyek yang
ada bisa masuk dalam kamera , usahakan obyek berada ditengah , jadi ada
perbandingan antara oyek utama dan back ground sehingga hasilnya foto bisa
seimbang.
Jangan memotong bagian tubuh
obyek foto, misalnya menghilangkan gambar sebagian kaki, atau bagian tubuh lain
dalam sebuah foto, apabila ingin memotret obyek dari jarak dekat, sekalian
difoto setengah badan mulai dada keatas atau pinggul keatas sehingga si obyek
merasa puas karena wajahnya terlihat dan fokus
. Dalam ilmu fotografi, teknik
ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat
menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?
Pastikan subyek yang Anda foto
dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya
terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau
badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini
akan membuat wajahnya lebih ramping.
Perhatikan posisi tubuh yang
lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau
natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan
pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh.
Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat
kaku dalam foto.
Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?
Mintalah mereka untuk sedikit
memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama
tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata
orang lainnya.
Bagaimana dengan pencahayaan?
Jika Anda mengambil foto di
luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara
lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari
terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena
terlalu silau.
Jika matahari terlalu terik,
posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal
ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari
yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz
atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda
juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white
board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan
matahari.
Jika mengambil gambar di dalam
ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga
dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang.
Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena
akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat
pencahayaan.
ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MELAKUKAN PEMOTRETAN:
1. Persiapkan
alat foto yang akan dipergunakan , mulai dari jenis kamera, jenis lensa,
kondisi batere dan peralatan lain yang dibutuhkan.
2. Tentukan
tema yang akan di jadikan obyek pemotretan, apakah diluar ruangan, atau didalam
ruangan.
3. Apabila
akan melakukan pemotretan pada acara resmi/ kegiatan kantor atau acara lain,
datanglah minimal 30 menit sebelum acara dimulai dengan maksud mengetahui detil
lokasi serta persiapan penataan peralatan.
4. Lakukan
koordinasi tentang acara yang akan diliput dengan panitia, serta tempat mana
saja yang diperbolehkan untuk melakukan peliputan.
5. Jaga
sikap sopan santun didepan publik dan menghargai rekan sesama fotografer.
6. Pastikan
kondisi badan fit, tidak dalam kondisi lapar atau haus karena kedua hal
tersebut dapat berpengaruh pada emosi seseorang dan bahkan bisa membuat tangan
gemetar.
7. Pergunakan
kamera yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan.
8. Ambil
angle yang baik sehingga hasil pemotretan bisa memuaskan , dan jangan asal
memotret karena akan menyia – nyiakan moment yang penting.
9. Foto
sebagai kegiatan seni dan teknologi , maka seringlah belajar dan terus mencoba
agar tidak ketinggalan informasi
10. Perlu
melakukan improvisasi dan melakukan diskusi tentang hasil foto yang dibuat ,
baik melalui jejaring sosial, maupun mengikuti portal yang memuat dan membahas
masalah fotografi dengan cara menjadi anggota.
11. Dalam
melakukan kegiatan pemotretan sebaiknya Berdo’a kepadaNYA karena fotografi
adalah permainan cahaya matahari dan alam sehingga kita selalu ingat dengan NYA
sebagai ungkapan terimakasih.
Sekarang Anda sudah siap untuk
mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau pasangan Anda dengan peralatan
yang telah dikuasai serta mampu menghasilkan sebuah foto yang baik, bahkan bisa
menyamai hasil dari fotografer profesional. Selamat memotret!
Di share dari KPH Randublatung.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda