Jika musim kemarau
menjelang , persoalan untuk memperoleh air bersih selalu menjadi masalah yang
seakan menjadi lingkaran yang membelit semual orang , karena bisa dipastikan
debit air yang ada tidak seimbang dengan kebutuhan air yang digunakan oleh
masyarakat, karena banyaknya mata air yang berkurang atau bahkan mati.
Dibalik musibah tentu
ada berkah yang tersembunyi hal itu dialami salah satu penduduk desa ngliron Sriyono
( 33 Th ) yang secara tidak sengaja mememukan sumber air, ketika dia berjalan
menusuri kanal di hutan petak 30 untuk mencari rencek atau ranting kering. Secara
tidak sengaja dia melihat sumber air yang masih mengalir, terbersit dibenaknya
bahwa dengan adanya mata air tersebut tentunya akan lebih berguna apabila bisa
di alirkan ke Desanya, pemikiran sederhana tersebut dengan mempertimbangkan
lokasi mata air yang ada posisinya lebih tinggi dari pemukiman sehingga disa
dialirkan kedesa dengan lebih mudah, Berbekal beberapa batang paralon Sriyono
beserta masyarakat bahu membahu mengalirkan air tersebut ketepian hutan dengan
cara memasang pipa.” Kami berupaya untuk mengalirkan air bersih tersebut ke
dekat pemukiman warga dengan harapan agar mereka bisa menikmati air bersih yang
berasal dari kawasan hutan tanpa harus berjalan jauh dengan cara memanfaatkan
gaya grafitasi yang intinya air akan mengalir kebawah sesuai dengan kontur
tanah, dan kebetulan letak sumber tersebut lebih tinggi dari desa ” katanya. Upaya
tersebut membuahkan hasil karena penduduk sekitar hutan bisa memanfaatkan air
bersih dengan lebih mudah dari hasil kreativitas serta kerja bersama yang dilakukan
Sriyono beserta warga lainnya. “ Sementara dengan konstruksi sederhana ini kami
mengharapkan kebutuhan akan air bersih dimusim kemarau sementara bisa teratasi “.
Imbuh Sriyono.
Di tempat terpisah
Asper wilayah BKPH/Ngliron Lukman jayadi S Sos,ketika di mintai pendapat soal
sumber air tersebut mengatakan “ ini
merupakan sebuah inovasi bgus ditengah krisis air bersih yang melanda desa –
desa di kawasan hutan jati , dan adanya sumber air ini merupakan bukti bahwa
dari kawasan hutan mampu memberikan sumbangsih bagi kehidupan manusia,” dari
sisi kelestarian menunjukkan bahwa kawasan hutan BKPH Ngliron masih terjaga
dengan baik, hal ini tidak lepas dari peran masyarakat dan petugas kami sendiri
untuk bisa menjaga hutan yang ternyata
mampu memberikan kontribusi yang amat vital yaitu adanya sumber air.Sebenarnya
tidak Cuma di petak 30 itu saja yang mengeluarkan sumber air, kini sudah ada
tiga titik yang sudah bisa di manfaatkan oleh warga desa ngliron,dengan cara
yang sama, kami Selaku Asper KBKPH Ngliron berpesan supaya menjaga kelangsungan sumber mata air
tersbut karena apabila sumber mata air tersebut terjaga maka dengan sendirinya
hutan yang ada di sekitar sumber mata air tersebut akan ikut terjaga
pula,karena sumber air tersebut di manfaatkan oleh orang banyak” .Kata Lukman
Jayadi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda