Minggu, 02 September 2012

PESONA SEMBURAN LUMPUR BLEDUG KUWU


Kali pertama kaki melangkah memasuki kawasan bledug kuwu,  sepanjang mata memandang adalah hamparan tanah kosong yang ditengahnya terdapat gundukan  lumpur hitam pekat menggumpal dan merekah bak kue bika raksasa sebagian masih basah namun ada juga yang mengering. Namun sejenak kemudian terdengar dentuman keras yang memecahkan kesunyian pagi  disertai muncratnya lumpur dari perut bumi yang mambawa serta asap putih pekat  dengan kandungan  gas alam menebar aroma minyak tanah yang khas  terbawa desau angin kemarau  yang terasa kering itulah Bledug Kuwu.




Hasrat untuk mendekat pada lokasi pusat ledakan terhenti sejenak karena dikejauhan nampak tiga orang perempuan tua dibawah tikaman sinar matahari  sedang asyik menimba air garam yang berasal dari ledakan lumpur , dari cekungan – cekungan kecil diantara lautan lumpur basah dan sebagian telah mengering,  mereka ternyata mengais rezeki yang di berikan oleh alam melalui proses ledakan lumpur panas bledug kuwu  dengan cara menimba air garam yang terbawa oleh ledakan tersebut untuk ditampung pada sebuah ember plastik, lalu dikeringkan pada lajur bambu berjajar rapi yang ada dipinggir lokasi tersebut.  Bledug Kuwu terletak di desa kuwu, Kecamatan Kradenan , kabupaten Grobogan , Jawa tengah yang lekat dengan sebutan lafal lokal “MBLEDUG “, Areal seluas kurang lebih 45 Ha yang sekelilingnya kelihatan bak padang lumpurber warna coklat muda kehitaman serta bertopografi  rata. dengan sebagian lokasi ditumbuhi rumput yang mengering karena kemarau  tersebut terdapat beberapa titik ledakan yang tersebar dibeberapa lokasi, namun yang menarik perhatian pengunjung adalah ledakan utama yang ada ditengah – tengah , hal tersebut dapat terdeteksi dari banyaknya tapak sepatu dari pengunjung yang membekas pada tanah kering yang kadang masih terasa ambles jika di injak ,  konon menurut cerita  telah terjadi ratusan tahun lalu sepantaran dengan lahirnya huruf jawa yang di ciptakan oleh sang AJI SAKA seorang pengelana dari India  setelah menjejakkan kakinya di bumi Jawa dwipa. Dikisahkan bahwa terjadinya Bledug tersebut berasal dari perjalanan seekor ular raksasa yang merupakan anak dari Prabu Aji saka yang diberi tugas untuk membunuh buaya putih , setelah berhasil sang ular lalu pulang ke kerajaan medang kamolan, namun karena tidak tahan berjalan didalam perut bumi,  lalu ularpun muncul di permukaan bumi tempat kemunculan ular raksasa tersebut dikenal sebagai Bledug kuwu tersebut sampai sekarang
Menurut keterangan penduduk asli  Mbledug, Suratno  ( 45 Th) y7ang lahir dari desa sekitar lokasi dan sekarang berprofesi sebagai juru parkir dan  kadang sebagai guide pada taman wisata tersebut menjelaskan bahwa dilokasi tersebut saat ini suara dan kekuatan ledakan tidak sehebat dulu semasa dia masih kecil,” waktu kecil saya sampai pertengahan tahun 80 an suara ledakan terdengan sampai radius 3 Km , hal tersebut saya ketahui karena merupakan salah satu penduduk kelahiran sekitar sini ( Bledug) katanya membuka pembicaraan, namun sekarang sekarang sudah agak berkurang kekuatannya  mungkin disebabkan oleh semakin bertambahnya usia bumi ini “ katanya dengan menduga – duga, namun untuk  ritme ledakan rata – rata setiap 2-5 menit masih bisa kita nikmati, katanya sambil menikmati kretek yang dikeluarkan dari saku bajunya. Dikatakan bahwa lokasi bledug ini aman untuk dikunjungi sampai dekat dengan  pusat ledakan karena dari tepiah lokasi sudah dibangun jalan setapak dari beton yang menuju  arah pusat ledakan walaupun sebagian ada yang ambles karena proses alam.  “ Selama saya disini menurut pengamatan  secara kasat mata titik pusat ledakan secara perlahan bergeser kearah selatan menjauh dari  selter yang ada di lokasi , hal tersebut disebabkan karena pada tepian selter sering di injak pengunjung sehingga tekstur tanahnya semakin padat, dan sifat bledug ini selalu mencari tanah yang agak gembur “ katanya sembari menawarkan sebatang kretek. Sedangkan untuk wilayah Grobogan ini juga ada beberapa lokasi semacam ini diantaranya di daerah Crewek ada sumber lumpur yang masih aktif dan mengeluarkan cairan merah tembaga, serta di kawasan hutan kesongo  di Kecamatan Gabusan, namun untuk ledakan lumpur di kesongo hanya kecil namun terjadi merata hmapir seluruh lokasi.
 Dari pengamatan lapangan memang pada pusat ledakan bledug kuwu ada beberapa titik yang masih aktif melontarkan lumpur panas dari perut bumi dengan suara ledakan yang cukup keras , untuk titik  ledakan utama  suara nya memang kurang keras , namun volume material yang disemburkan cukup banyak, ledakan lumpur yang berbunyi keras justru dari arah sekitar nya yang agak kecil,  tetapi cukup menggetarkan nyali pengunjung Karena setiap terjadi ledakan selalu di ikuti dengan keluarnya asap membumbung dan semburatnya lumpur cair mengandung bahan aktif garam yang terlihat banyak berceceran dilokasi  cekungan tanah lumpur yang telah mengering, kadang sudah ada yang mengkristal menjadi butiran garam dan mampu memantulkan kemilau diterpa sinar matahari musim kemarau bak butiran mutiara ditengah padang lumpur . Perihal adanya garam yang dihasilkan oleh ledakan lumpur tersebut dibenarkan oleh Yulli ( 26 Th ) menurut ibu satu anak tersebut mengatakan bahwa garam yang dihasilkan dari kuwu ini memang mempunyai  taste yang tidak dimiliki oleh garam yang lain ” rasanya gimana gitu lho garam dari Mbledug ini dan konon menurut para pembeli garam dari sini bisa untuk mengusir hewan melata yang kadang masuk kerumah , selain itu dari lokasi ini juga dihasilkan Bleng atau garam cair sebagai bahan campuran pembuat kerupuk gendar  oleh masyarakat serta sebagian kecil belerang, katanya  setengah promosi. Adapun cara mengumpulkan air garam tersebut dengan cara membuat alur disekitar ledakan kecil lalu dialirkan pada cekungan besar yang telah ada dengan tujuan untuk memudahkan menimba air asin tersebut baru ditampung pada ember yang telah disediakan, baru air garam tersebut dituangkan pada larikan bambu yang tertata dipinggir lokasi .Jelasnya
Benar tidaknya legenda yang telah terlanjur terpatri dan telah menjadi semacam kultur pada budaya jawa tersebut memang belum teruji di era dunia maya saat ini, namun yang jelas Bledug Kuwu merupakan bukti kebesaran Allah yang telah menciptakan salah satu keajaiban di Jawa Tengah dan menjadi gantungan hidup sebagian masyarakat sekitarnya dengan takaran keahlian masing – masing, serta mampu menyedot perhatian dari banyak kalangan baik sebagai ajang penelitian kandungan mineral yang ada dari sisi ilmu pengetahuan modern, maupun sebagai tempat wisata edukasi tentang terjadinya pulau jawa ini.( HMS – RDB )

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda