Pengetahuan tentang penanganan
pasca kecelakaan pada bidang pekerjaan
yang mempunyai resiko tinggi diberikan kepada jajaran manajemen dan petugas
tebangan dilapangan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan
kerja pada lokasi tersebut.
Keselamatan dan kenyamanan dalam
bekerja menjadi hak semua orang, karena kedua hal tersebut sangat menentukan
produktivitas seseorang dalam berkarya apabila suasana kerja dalam keadaan
kondusif, pada sistim kerja perusahaan modern keselamatan dan kenyamanan kerja
bagi karyawan merupakan hal yang menjadi prioritas utama. Pernyataan tersebut
disampaikan oleh Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir. Herdian Suhartono
saat memberikan arahan pada pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K
) bagi jajaran mandor tebang yang ada diwilayah KPH Randublatung bekerjasama
dengan Dinas Kesehatan Blora di Gedung Wana Grahayang diikuti 60 peserta dari
unsure Produksi, Asper KBKPH serta Keamanan tersebut. Dikatakan bahwa untuk mengantisipasi
terjadinya kecelakaan kerja tersebut pihaknya selalu mengingatkan kepada
jajarannya untuk selalu mengacu pada standart operasional prosedur ( SOP ) yang
ada dimana dalam SOP tersebut sudah termuat aturan yang harus digunakan dan
larangan yang harus dipatuhi dalam melakukan pekerjaan baik yang mempunyai
resiko tinggi maupun menengah.
“ pelatihan penanganan kecelakaan ini memang
dilakukan setelah terjadi kecelakaan kerja dilapangan, hal tersebut dilakukan
dengan tujuan agar semua pelaksana lapangan tahu dan mengerti tentang
penanganan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan kerja yang meninpa
pekerja maupun orang lain yang berada dilokasi , dengan adanya pengertahuan ini
diharapkan resiko yang lebih besar apabila terjadi kecelakaan kerja bisa
diminimalkan, dan upaya meminimalkan hal tersebut selalu ditekankan agar SOP
yang ada selalu jadi acuan dalan bekerja selain itu semua pekerja lapangan juga
harus dilengkapi dengan alat pelindung diri”, dikatakan bahwa peserta yang
mengikuti pelatihan ini adalah para mandor tebang beserta crew nya “ Pekerjaan
tebangan / produksi merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai resiko
tinggi, sehingga para petugasnya kami prioritaskan untuk dilatih tentang P3 K
ini terlebih dahulu, sebenarnya semua pekerjaan lapangan mempunyai resiko namun
yang terberat adalah pada bidang pekerjaan tersebut, kami tidak menginginkan
adanya kecelakaan kerja diwilayah KPH Randublatung sehingga predikat Zero
Accident yang diperoleh selama 2 tahun berturut – turut bisa dipertahankan “ kata Herdian Suhartono.
Upaya meminimalisir kecelakaan
kerja tersebut Perhutani KPH Randublatung selain menerapkan sistim manajemen
Keselamatan dan keamanan kerja ( SMK 3 ) juga melakukan inventarisasi kegiatan
pekerjaan yang beresiko tinggi , kemudian melakukan tindakan pencegahan berupa
pelatihan terhadap masing – masing personil dan penerapan aturan penggunaan
alat pelindung diri apabila bekerja pada bidang yang beresiko tinggi.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda