Jumat, 25 Februari 2011

KPH RANDUBLATUNG LATIH KESAMAPTAAN POLISI HUTAN


POLISI HUTAN KPH RANDUBLATUNG LATIHAN KESAMAPTAAN
Kesiapan fisik bagi anggota Polisi hutan ( Polhut) harus selalu dijaga, karena dalam melakukan tugas sehari – hari Polisi hutan selalu dihadapkan pada kondisi alam kawasan hutan terbuka sehingga fisik mereka harus selalu prima, hal tersebut yang diharapkan dari pelatihan kesamaptaan personil Polhut KPH Randublatung yang diikuti oleh 36 personilyang terdiri dari anggota Polhutmobil serta Polisi hutan teritorial yang diberangkatkan dari masing – masing wilayah Asper ( BKPH ) se wilayah Randublatung.
Pelatihan kesamaptaan personil yang dilakukan di lapangan Olahraga Randubaltung tersebut dibawah bimbingan langsung dari petugas Biro Perlindungan hutan Perum Perhutani Jawa Tengah dengan materi baris berbaris dan penghormatan umum juga diberikan pembekalan bela diri praktis berupa teknik serangan, pertahanan serta melumpuhkan lawan.
Menurut Law Officer Perhutani Unit I Jawa Tengah AKBP Tejo Tri joko dalam amanatnya mengatakan bahwa kesiapan fisik masing – masing personil Polisi hutan memang harus dijaga karena dengan kesiapan tersebut, dalam melakukan tugas patroli rutin tidak akan merasa malas dan selalu siap, selain itu dalam melakukan tugas sehari – hari anggota Polhut juga harus membekali diri dengan peralatan keselamatan diri yang telah diberikan oleh perusahaan, jelasnya. Ditambahkan oleh Tejo bahwa dengan sistim Pengelolaan hutan lestari yang ditempuh oleh Perhutani saat ini memang pola pengamanan hutan tidak harus dilakukan dengan cara represif melainkan dengan cara pendekatan sosial kepada masyarakat, namun demikian kewaspadaan dan kesiapan anggota harus menjadi prioritas utama sehingga apabila ada kejadian gangguan keamanan hutan kita sudah siap sedia. Katanya dihadapan peserta pelatihan.
Terkait dengan kesiapan fisik tersebut oleh KSS Keamanan Perum Perhutani jawa Tengah Agung Riyanto SH juga diberikan materi beladiri praktis yang sering dipergunakan dalam mengamankan kawasan hutan apabila terjadi gangguan pencurian kayu.” Materi ini perlu kami sampaikan karena dalam pelaksanaan pekerjaan dihutan kemungkinan bentrok fisik dengan pelaku pencurian pasti bisa saja terjadi, dan dengan telah dimengertinya cara pembelaan berupa penyerangan, pertahanan dan pelumpuhan pelaku tersebut diharapkan personil polhutmobil maupun Polhut teritorial bisa melakukan tugasnya secara baik “kata Agung riyanto usai memberikan pelatihan beladiri.
Pelatihan kesamaptaan tersebut selain menilai kesiapan personil juga melihat kesiapan dan kelengkapan peralatan pengamanan mulai dari ketercukupan tongkat cabang, kesiapan kendaraan bermotor maupun kesiapan mobil patroli yang dipergunakan untuk kegiatan sehari – hari.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda