Selasa, 26 April 2011

JATI PLUS PERHUTANI


1,8 JUTA BIBIT JPP UNTUK TAHUN TANAM 2011
Kesiapan Peruhutani KPH Randublatung menghadapi musim tanam tahun 2011 cukup baik untuk tahun ini telah disediakan sejumlah bibit sebanyak 1.898.300 plances yang terdiri dari tanaman jati JPP dan tanaman rimba lokal akan dialokasikan keseluruh petak tanaman yang ada di kawasan hutan yang dikelolanya.
Penyiapan bibit jati yang mempunyai kualitas yang baik serta telah siap tanam dikawasan hutan dilakukan untuk mencukupi kebutuhan tanaman tahun 2011 berupa stek pucuk yang saat ini telah ada di persemaian milik KPH Randublatung. Kepala seksi Pengelolaan Hutan KPH Randublatung Iwan Wahyu Setiawan S.Hut mengatakan bahwa untuk lokasi persemaian di wilayahnya ada dua lokasi, pertama persemaian jati berada di BKPH Beran, target pengunduhan stek pucuknya sebanyak 1.300.000 stek pucuk, untuk tahun ini pihaknya telah siap plances jati sebanyak 960.000 di persemaian tersebut, sedangkan untuk tanaman rimba campur jenis lokal seperti kesambi, ploso, trembesi dan lainnya berada di BKPH Temanjang dengan ketersediaan 938.300 plances, kedua lokasi persemaian tersebut saat ini sudah siap untuk mencukupi kebutuhan pada musim tanam tahun ini, jelasnya.
Sementara itu Asper KBKPH Beran Yoyok Martiono saat ditemui dilokasi persemaian jati mengatakan bahwa pihaknya selaku pensuplai bibit tersebut membenarkan bahwa untuk tahun ini memang telah disiapkan stek yang akan diunduh sejumlah 1.300.000, sedangkan yang kami siapkan untuk masa tanam tahun 2011 ini sejumlah 960 000 plances, jumlah tersebut disesuaikan dengan rencana tanaman tahun ini “ Kami berserta jajaran telah menyiapkan bibit sesuai dengan kebutuhan tanaman tahun berjalan dan bibit tersebut kondisinya didesain dari awal untuk bisa hidup dengan baik dikawasan hutan, hal tersebut karena telah ada teknologi yang mengarah kesitu” jelasnya. Ditambahkan bahwa untuk membuat bibit jati yang baik dan mempunyai kualitas unggul kita perlu melakukan dengan beberapa tahapan yang telah di tulis dalam standart operasional prosedur ( SOP ) mengenai persemaian tanaman jati, sehingga dalam pembuatan tersebut dapat dijaga kualitas dan kemurnian bibit yang nantinya dihasilkan. terangnya. Selain itu dalam pembuatan persemaian lanjut Yoyok ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan oleh pelaksana lapangan pertama petugas harus cerdas dalam menentukan lokasi, jumlah kebutuhan media tanam serta penghitungan jumlah bibit dan sediaan bibit sulaman apabila terjadi kematian bibit dalam perjalanan selanjutnya, kemudian keras dalam arti keras dalam berusaha, bekerja dan mengarahkan tenaga kerja, keras disini dalam mengarahkan bukan dengan kekerasan namun keras dalam membimbing, mengawasi dan melakukan proses pekerjaan sehingga sasaran pekerjaan bisa tercapai sesuai dengan tatawaktu yang ditetapkan, adapun hal yang utama adalah iklas dalam melakukan pekerjaan yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan, ketiga hal tersebut selalu kita tanamkan kepada jajaran kami dan hasilnya memang cukup memuaskan, imbuh Yoyok. Martiyono

1 Komentar:

Pada 19 Januari 2012 pukul 13.08 , Anonymous Anonim mengatakan...

..

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda