Jumat, 29 Maret 2013

SHARE: Tips dan Saran Memotret Yang Baik



Potret atau Fotografi Potret merupakan seni fotografi yang menarik. Karena pada fotografi potret akan menampilkan obyek manusia, alam, dan semua aktivitas yang ada baik secara individual maupun kelompok,  menonjolkan unsur kepribadian obyek foto tersebut. Dengan kata lain melalui sebuah foto hal – hal yang biasa menjadi lebih luar biasa, karena sebuah peristiwa tidak mungkin  diulang untuk yang kedua atau ketiga kalinya.










Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik meliputi apa tujuan kita membuat foto apakah untuk dokumentasi, untuk konsumsi berita ataupun hanya sekedar membuat kenangan sebuah peristiwa, sehinga dengan perencanaan tersebut seseorang akan bisa menentukan angle ( sudut bidik ) foto dengan baik dan rencana tersebut sebaiknya dicatat dan diperhitungkan lokasi serta kondisi lapangan yang akan dituju sebagi obyek pemotretan. Kemudian mengapa kita melakukan pemotretan, bagi jajaran Humas tentunya memotret merupakan salah satu pekerjaan pokok yang harus dilakukan karena dengan media foto tersebut akan menghasilkan sebuah “bukti kegiatan secara visual” kepada publik bahwa disuatu tempat pernah dilakukan sebuah acara atau moment yang berharga dalam sebuah alur pekerjaan di Perusahaan , dengan mengacu pada hal tersebut tentunya kita bisa mendesain sebuah peristiwa yang akan dilakukan melalui media foto tersebut. 

Ada kalimat yang berlaku di kalangan para professional foto yaitu “ Biarlah Foto yang berbicara “ menangkap kalimat tersebut tentunya kita berfikir bahwa dengan melalui foto semua yang terjadi bisa kita abadikan sesuai dengan kebutuhan dan konteks sebuah peristiwa, dan bagi seorang fotografer ini yang harus dijadikan patokan dalam membuat dokumentasi berupa foto.
Salah satu contohnya adalah pada saat kita hunting melihat segerombolan orang yang sedang memungut kayu bakar dikawasan hutan, bagi subyeknya hal tersebut merupakan hal yang biasa mereka lakukan dan merupakan rutinitas pekerjaan, namun dimata seorang fotografer dan orang lain diluar “komunitas” mereka, hal tersebut merupakan sebuah peristiwa yang unik, langka bahkan aneh menurut kacamata awam, lalu timbul pertanyaan kok masih ada orang mencari kayu bakar padahal saat ini sudah eranya orang memasak menggunakan gas epiji.  Kita cermati pula ada moment sebuah gerobag sapi yang sarat muatan melintas disebuah desa , bagi sang pemilik gerobag hal tersebut juga merupakan sebuah rutinitas mereka dalam mencari nafkah dengan gerobagnya, namun apa yang menarik ? ternyata gerobag sapi tersebut dihiasi dengan ornament lukisan tradisional yang langka dan unik,dan dari sisi kemajuan teknologi orang akan bertanya ‘ oooo ternyata masih ada gerobag sapi yang dipakai untuk mengangkut barang diantara ramainya deru moda angkutan barang yang modern saat ini.dan masih ada beberapa hal lain yang menurut komunitas dianggap biasa namun dimata fotografer menjadi hal yang luar biasa jika dipotret dengan baik dan benar.  Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa membuat foto potret sendiri.

Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.
Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.  Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.

Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?
Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.

Bagaimana dengan pakaian dan penampilan?
Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama. Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang.
Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.

Apa yang perlu diperhatikan saat foto outdoor atau di luar ruangan?
Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.

Apa yang perlu diperhatikan saat foto indoor atau di dalam ruangan?
Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor , Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau peralatn lain sebagai penunjang aktivitas subyek foto sebagai latar belakang.
Kamera  apa yang cocok untuk foto?
Dalam membuat sebuah dokumentasi  bagi jajaran humas memang yang menjadi kendala adalah jenis kamera, ada yang sudah melakukan dengan kamera DSLR namun juga masih banyak yang memakai kamera digital standart, namun hal tersebut tidak menjadi permasalahan yang berarti , karena penggunaan kamera ibaratnya pasangan kerja, apabila yang dipakai kamera jenis DSLR  dan merasa cocok serta familiar ya memang itu pilihan yang tepat. Sedangkan untuk ukuran lensa menurut saya tidak begitu berpengaruh, karena pada setiap kamera digital sekarang selain dilengkapi dengan jendela bidik , juga dilengkapi pula dengan LCD sehingga bisa mengontrol obyek yang akan di foto, dengan melihat LCD pada kamera tersebut dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.

Bagaimana komposisi foto yang tepat?
Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto. Dalam hal ini diusahakan semua obyek yang ada bisa masuk dalam kamera , usahakan obyek berada ditengah , jadi ada perbandingan antara oyek utama dan back ground sehingga hasilnya foto bisa seimbang.
Jangan memotong bagian tubuh obyek foto, misalnya menghilangkan gambar sebagian kaki, atau bagian tubuh lain dalam sebuah foto, apabila ingin memotret obyek dari jarak dekat, sekalian difoto setengah badan mulai dada keatas atau pinggul keatas sehingga si obyek merasa puas karena wajahnya terlihat dan fokus
. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
Bagaimana dengan posisi dan sikap dari subyek foto?
Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping.
Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
Bagaimana cara mengambil gambar subyek pasangan?
Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.
Bagaimana dengan pencahayaan?
Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.
Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.
Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.
ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN PEMOTRETAN:
1.       Persiapkan alat foto yang akan dipergunakan , mulai dari jenis kamera, jenis lensa, kondisi batere dan peralatan lain yang dibutuhkan.
2.       Tentukan tema yang akan di jadikan obyek pemotretan, apakah diluar ruangan, atau didalam ruangan.
3.       Apabila akan melakukan pemotretan pada acara resmi/ kegiatan kantor atau acara lain, datanglah minimal 30 menit sebelum acara dimulai dengan maksud mengetahui detil lokasi serta persiapan penataan peralatan.
4.       Lakukan koordinasi tentang acara yang akan diliput dengan panitia, serta tempat mana saja yang diperbolehkan untuk melakukan peliputan.
5.       Jaga sikap sopan santun didepan publik dan menghargai rekan sesama fotografer.
6.       Pastikan kondisi badan fit, tidak dalam kondisi lapar atau haus karena kedua hal tersebut dapat berpengaruh pada emosi seseorang dan bahkan bisa membuat tangan gemetar.
7.       Pergunakan kamera yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan.
8.       Ambil angle yang baik sehingga hasil pemotretan bisa memuaskan , dan jangan asal memotret karena akan menyia – nyiakan moment yang penting.
9.       Foto sebagai kegiatan seni dan teknologi , maka seringlah belajar dan terus mencoba agar tidak ketinggalan informasi
10.   Perlu melakukan improvisasi dan melakukan diskusi tentang hasil foto yang dibuat , baik melalui jejaring sosial, maupun mengikuti portal yang memuat dan membahas masalah fotografi dengan cara menjadi anggota.
11.   Dalam melakukan kegiatan pemotretan sebaiknya Berdo’a kepadaNYA karena fotografi adalah permainan cahaya matahari dan alam sehingga kita selalu ingat dengan NYA sebagai ungkapan terimakasih.

Sekarang Anda sudah siap untuk mengambil foto sahabat, anggota keluarga atau pasangan Anda dengan peralatan yang telah dikuasai serta mampu menghasilkan sebuah foto yang baik, bahkan bisa menyamai hasil dari fotografer profesional. Selamat memotret!

Di share dari KPH Randublatung.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda