Minggu, 10 Januari 2010


STUDY BANDING JPP


Menapak hari esok dengan cara membuat tanaman yang lebih baik menjadi tujuan utamajajaran rimbawan KPH Randublatung untuk melakukan lawatan sekaligus belajar kepada jajaran Rimbawan di KPH Pemalang, Study banding Tanaman Jati Plus Perhutani ( JPP ) itulah kalimat yang pas.
Sebanyak 42 orang Rimbawan Randublatung yang terdiri dari mandor tanam,KRPH serta Asper /KBKPH telah melakukan lawatan ke KPH Pemalang untuk belajar lebih detil mengenai tanaman JPP yang dikembangkan diKPH tersebut. Ada beberapa agenda yang diusung dan akan diungkapkan di KPH Pemalang mengenai JPP tersebut diantaranya Proses pembuatan bibit jati melalui kultur jaringan, yang saat ini masih menempati urutan teratas pertumbuhannya dan mempunyai beberapa keunggulan dilapangan baik pertumbuhan riap maupun kualitas pohon yang dihasilkan.
Kultur jaringan memang saat ini yang lagi gencar dikembangkan oleh Pusbanghut di Cepu karena melalui sistim ini penyimpangan genetika dari pohon induk sangat minim , hal tersebut karena bibit yang dihasilkan tidak melalui pembuahan konvensional ( generatif).Hal tersebut dikatakan oleh salah satu petugas peneliti tanaman JPP yang telah melakukan pengamatan tentang metode tersebut. Perlakuan bibit hasil kultur jaringan ini dilapangan sama dengan perlakuan bibit jati pada umumnya yang dilakukan dengan cara tumpangsari. Hal tersebut karena pada lahan garapan yang ditumpangsari ketersediaan akan unsur- unsure penunjang kehidupan lebih banyak terpenuhi dengan cara pengolahan tanah yang baik bersamaan dengan pengolahan tanah pada tanaman palawija.Dari beberapa lokasi yang dilakukan penanaman JPP pada KPH Pemalang, memang tanaman jati hasil dari kultur jaringan tersebut dapat tumbuh baik , karena syarat tumbuhnya dipenuhi baik mengeani pengolahan tanah , pemupukan pendangiran lanjutan sampai dengan perawatan pohon,sehingga tanaman tersebut bisa cepat tumbuh.
Kondisi tanah di KPH Pemalang dan KPH Randublatung memang berbeda, namun hal tersebur tidaklah menyurutkan niat Rimbawan Randublatung untuk mensukseskan penanaman JPP hasil kultr jaringan ini, kuncinya adalah kaidah – kaidah penanaman jati dipenuhi semua mulai dari pengolahan tanah pertama kali , pembuatan lobang tanam yang sesuai dan pemeliharaan yang teratur .
Dalam study banding tersebut selain ditunjukkan bagai mana cara perlakuan pratanam pada bibit jati JPP juga hasil tanaman JPP dari sisitim kultur jaringa setelah ditanam dilapangan dengan cara intensif yang mamapu mencapai ketinggian rata – rata 5 meter lebih (Andan.S )

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda