Selasa, 13 Desember 2011

Ir Tri Setya Pratama : TANAMAN MERUPAKAN SALAH SATU ASSET PERUSAHAAN


Tanaman merupakan asset Perusahaan, jika pembuatan tanaman gagal maka harapan untuk melakukan pemanenan akan semakin jauh dari kenyataan, hal tersebut dikatakan oleh Administratur Perum Perhutani KLPH Randublatung It Tri Setya Pratama saat melakukan pelatihan tanaman di petak 32 RPH Banyuurip BKPH Temanjang.
Pembuatan tanaman merupakan salah satu mata rantai pekerjaan yang ada di Perhuatni , dapat dikatakan bahwa kenerhasilan dibidang tanaman merupakan keberhasilan investasi perusahaan kedepan, oleh karena itu dalam dalam setiap awal pekerjaan selalu dilakukan penyegaran / pelatihan pembuatan tanaman bagi jajaran lapangan mulai dari asper /KBKPH, KRPH Serta mandor tanam dengan maksud agar dalam melakukan pekerjaan tersebut petugas lapangan bisa menerapkan standart operasional prosedur tanaman secara benar serta menerima terobosan baru dibidang pekerjaan tersebut. Pelatihan kerja tersebut selain diikuti oleh jajaran Perhutani juga melibatkan pula unsure LMDH serta perwakilan dari Tropical Forest Trust ( TFT ) yang ada di KPH Randublatung  “ Bidang pekerjaan tanaman ini memang sangat diperhatikan karena merupakan awal investasi bagi Perhutani, karena itu pekerjaan ini harus kita kawal mulai dari penyiapan persemaian sampai perawatan tanaman dikawasan hutan secara serius, apalagi sekarang dengan adanya program pemerintah mengenai Gerakan Peningkatan Pruduksi pangan berbasis korporasi ( GP3K ) maka pekerjaan ini akan semakin kompleks karena melibatkan banyak petani hutan” kata Ir Tri Setya Pratama.
Dalam kesempatan tersebut Kepala seksi PSDH Iwan Wahyu Setiawan selaku nara sumber menjelaskan bahwa pelatihan in seberanbya merupakan agenda tahunan Perhutani , namun yang perlu diperhatikan bagi para peserta adalah adanya inovasi – inovasi baru dibidang tanaman , “secara teknis para petugas lapangan kami memang sudah ahli dalam bidangnya , namun seiring dengan perkembangan teknologi dibidang kehutanan tentunya ada terobosan baru yang harus diketahui mulai dari jajaran rimbawan khususnya yang ada dilapangan, apalagi sekarang dengan adanya program GP3K tersebut para mandor tanam juga harus paham betul arah dan tujuan yang harus dikerjakan “ kata Iwan wahyu setiawan. Disamping itu jelasnya “ dalam melakukan pengawasan penggarapan terhadap pesanggem petugas lapangan juga harus waspada terhadap penggunaan bahan beracun berbahaya ( B3) yang dilarang penggunaanya di kawasan hutan, karena penggunaan B3 tersebut dapat mengancam kesuburan tanah , pesanggem boleh menggunakan herbisida, maupun pestisida namun yang ramah lingkungan” katanya.
PEMBERIAN REWARD.
Sebagai penghargaan atas prestasi yang ditunjukkan oleh para mandor tanam dilapanganyang telah mampu menorehkan prestasi dalam bidang pekerjaannya, Pimpinan Perhutani KPH Randublatung memberikan penghargaan berupa piagam serta hadiah enam ekor kambing yang dibagikan kepada juara pertama Sumardiyanto dari BKPH Ngliron, Kemudian juara kedua Untung dari BKPH Temuireng serta Juara tiga Tunas Murniadi dari BKPH Temanjang , harapan pimpinan dengan adanya penghargaan dan hadiah tersebut agar bisa memacu semangat kerja rekan – rekan mandor dilapangan serta menimbulkan semangat kompetensi antar mandor dibidang pekerjaan masing – masing.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda