Isi hati kita dengan pemikiran positif, Insya Allah semua masalah yang ada solusinya akan mengarah ke pemikiran yang positif pula..
Selasa, 13 Desember 2011
KELOLA KAWASAN HUTAN UNTUK TANAMAN PANGAN
Lahan hutan menjadi sandaran
hidup bagi sebagian warga Blora , dsalah
satunya adalah petani penggarap hutan ( pesanggem) yang umumnya berasal dari
desa – desa sekitar hutan.Mereka mengelola sebagian lahan kawasan hutanyang
ditanami dengan aneka tanaman palawija, terutama tanaman jagung dan padi gogo
Salah satu diantaranya
adalahKusmin ( 38 Th) penduduk desa
Ngliron Kecamatan Randublatung Blora,
dia mengelola lahan pada petak tanaman awal tahun seluas 0,25 Ha yang
ditanami padi gogo jenis situpatenggang. Dia mengaku sudah menjadi petani hutan
sejak menjadi warga Desa tersebut setelah menikah dengan penduduk setempat. “
Kami telah menjadi pesangem beberapa tahun lalu karena didesa kami tidak punya
lahan yang cukup dan saat ini kami juga menjadi anggota LMDH Sidodadi Mulyo
Desa Ngliron dan dipetak 27a ini kami
dipercaya sebagai ketua kelompok tani hutan “ katanya sambil beristirahat
setelah meratakan lahan garapannya untuk ditanami padi gogo . ditambahkan
kusmin bahwa untuk tahun ini memang di petak tersebut dijadikan ajang demplot
tanaman padi oleh pihak Perguruan tinggi Universitas gajah mada karena menurut
mereka lahan didekat desa kami cocok untuk demplot tersebut kata pria yang
beberapa kali diberangkatkan kursus oleh perhutani tentang pengelolaah tanaman
dibawah tegakan tersebut.
Dengan ikut menjadi petani hutan ( pesanggem )
lelaki beranak satu dari perkawinanya dengan partini tersebut merasa senang karena mendapatkan lahan garapan
yang dipinjam dari Perhutani secara gratis “ kami sangat senang karena dengan
lahan garapan seluas ini bisa ditanami dengan tanaman palawija yang hasilnya
dapat membantu mencukupi kebutuhan kami sekeluarga, kami tidak dipungut biaya
apapun dari Perhutani saat pertama menggarap sebagian lahan hutan, dan hasilnya
kita juga yang menikmatinya , Kata Kusmin dengan raut ceria
Saya terlahir sebagai orang desa, tepatnya di Desa Wulung-Randublatung yang mempunyai obsesi menjadi orang kota, dengan cara saya sekolah di kota yogya sehingga jadilah orang yogya, sedangkan untuk istri saya mendapatkan orang salatiga. Jadi komplit sudah, betul tooo..
menulis adalah hobyku yang lain, kemampuan yang diberikanNYA ini aku syukuri karena aku bisa mengekspresikan semua yang aku inginkan,aku bisa berbagi pengalaman mulai dari pengetahuanku, perjalananku,dan ide -ide yang bisa aku tuangkan dalam media ini. Manusia tempatnya kesalahan, begitu juga dengan aku dengan segala keterbatasan pengalaman dan pengetahuan aku masih jauh dari kalimat " betul" dalam menuliskan apa yang aku ketahui dan aku rasakan. substansinya jika dalam tulisanku terdapat kekurangan maka terimalah dengan segala perasaan maklum yang seluas - luasnya melebihi luas samudra.jika ada kritikan aku terima dengan baik kritik menurut saya bagaikan usaha simpan pinjam " semakin banyak dipinjam maka modal semakin besar # semakin banyak dikritik semakin pintar juga saya ... ha ha ha "
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda