Isi hati kita dengan pemikiran positif, Insya Allah semua masalah yang ada solusinya akan mengarah ke pemikiran yang positif pula..
Rabu, 14 Desember 2011
14 KK TINGGALKAN KAWASAN HUTAN
Permasalahan
tenurial merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan waktu lama untuk
mengurai, karena permasalahan ini juga menyangkut persoalan ekonomi dan social
sebuah kelompok masyarakat sekitar hutan, namun seberat apapun masalah tersebut
harus diselesaikan guna mempertahan kan
kawasan hutan dari penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Salah satu
permasalahan tenurial yang berhasil diurai dah dihapus dari daftar panjang
permasalahan yang mengikuti arus pengelolaan hutan selama ini, adalah di petak
74 RPH Kemadoh BKPH Pucung KPH Randublatung, dimana sebelumnya pada lokasi
tersebut terdapat 14 Rumah selama lima belas tahun menduduki kawasan hutan
namun untuk pertengahan tahun 2011 ini telah kembali ke desa asal masing –
masing.
Keberhasilan
penanganan masalah tenurial dilakukan secara bertahap untuk memindahkan 14 pemukim dikawasan hutan terus dilakukan
secara kontinyu dengan melibatkan berbagai pihak, hasilnya mereka secara
sukarela meninggalkana basecamp yang selama ini menjadi tempat hunian kedua
setelah rumah milik mereka sendiri di desa. Hal tersebut dikatakan oleh Ence
Sunarya Asper KBKPH Pucung dan Poedji KRPH Kemadoh,” Permasalahan ini memang
menjadi target kita bersama untuk segera diselesaikan, dan pada bekas hunian
tersebut akan kami lakukan penanaman kembali dengan tanaman kehutanan sehingga
tidak terjadi pembukaan lahan secara nyata, adapun jenis yang akan kami tanam
nanti adalah Jati ( Tectona Grandis )
dengan tanaman tepi Mindi ( Melia azadarach)
, penanaman dengan jati ini kita lakukan dengan pertimbangan bahwa lokasi bekas
pemukiman tersebut masih memungkinkan dam solum tanahnya masih tebal karena
bercampur dengan kompos yang dihasilkan dari ternak mereka “ jelasnya
Disinggung tentang cara menangani permasalahan
tenurial yang ada diwilayah kerjanya Ence Sunarya mengatakan bahwa memang
awalnya kita lakukan pendekatan kepada mereka tentang keberadaan pemukiman yang
ada dikawasan hutan itu tidak diperkenankan oleh Pimpinan Perhutani, Karena hal
tersebut bisa mengganggu kelestarian serta proses pengelolaan hutan secara
lestari, “ Awalnya kita melakukan pendekatan dengan melibatkan unsur Muspika
dan Desa , hal ini dengan harapan bahwa mereka masih menjadi bagian dari Desa
tersebut, dengan memberikan pengertian bahwa bermukim dalam kawasan hutan
apabila terlalu lama itu juga bisa merugikan mereka sendiri karena sulit untuk
berinteraksi dengan masyarakat luas, selain itu lanjut Ence selaku Asper KBKPH
kita selalu mengadakan pendekatan terhadap masyarakat baik melalui forum
resmidengan LMDH serta Perangkat Desa
lain maupun informal dengan cara berbaur dengan para penggarap yang ada
dikawasan hutan sehingga mereka merasa mendapatkan perhatian dari Pak Sinder dan pak Mantri , nah pada
kesempatan tersebut kita lakukan dialog yang intinya bahwa menggarap kawasan
hutan yang dilakukan secara serampangan tersebut tidak diperbolehkan oleh
Perhutani karena bisa menyebabkan kerusakan lingkungan dan sebagainya.
Pendekatan secara pribadi ini ternyata mampu memberikan hasil yang signifikan
karena untuk tahun ini tunggakan masalah tenurial yang ada di BKPH kami tinggal
3,5 Ha . Sementara itu KPRH Kemadoh Poedji berharap dengan telah selesainya
permasalaha tersebut pihaknya berharap agar kawasan yang dulunya bekas pemukiman
secepatnya bisa dihutankan kembali sehingga potensi hutan yang ada diwIlayahnya
tidak akan berkurang akibat persoalan tenurial hal ini untuk menjaga image
masyarakat bahwa permasalahan penghutanan kembali memang menjadi tugas pokok
kami dan itu tidak bisa ditawar , katanya.
Saya terlahir sebagai orang desa, tepatnya di Desa Wulung-Randublatung yang mempunyai obsesi menjadi orang kota, dengan cara saya sekolah di kota yogya sehingga jadilah orang yogya, sedangkan untuk istri saya mendapatkan orang salatiga. Jadi komplit sudah, betul tooo..
menulis adalah hobyku yang lain, kemampuan yang diberikanNYA ini aku syukuri karena aku bisa mengekspresikan semua yang aku inginkan,aku bisa berbagi pengalaman mulai dari pengetahuanku, perjalananku,dan ide -ide yang bisa aku tuangkan dalam media ini. Manusia tempatnya kesalahan, begitu juga dengan aku dengan segala keterbatasan pengalaman dan pengetahuan aku masih jauh dari kalimat " betul" dalam menuliskan apa yang aku ketahui dan aku rasakan. substansinya jika dalam tulisanku terdapat kekurangan maka terimalah dengan segala perasaan maklum yang seluas - luasnya melebihi luas samudra.jika ada kritikan aku terima dengan baik kritik menurut saya bagaikan usaha simpan pinjam " semakin banyak dipinjam maka modal semakin besar # semakin banyak dikritik semakin pintar juga saya ... ha ha ha "
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda