Minggu, 06 Maret 2011

CERITA ALAS DARI KPH RANDUBLATUNG


ALAS JATI NGURIPI YO MURAKABI

Oleh Amin Setyawan .anggota POLHUT Mobil KPH Randublatung

Kawasan hutan yang secara nyata banyak dimanfaatkan oleh masyarakat desa hutan yang berinteraksi langsung, serta memberikan nuansa lain dalam keseharian , karena mereka bisa memanfaatkan kawasan tersebut untuk melakukan kegiatan tanaman dibawah tegakan melalui wadah Lembaga masyarakat desa hutan yang selama ini sebagai jembatan kepentingan antara masyarakat dan Perhutani dalam sistim Pengelolaan hutan bersama masyarakat ( PHBM )
Bersyukurlah masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan hutan,karena hutan itu banyak banyak sekali manfaatnya.Adalah pepetah “alas jati nguripi yo murakabi “ yang apabila di artikan kurang lebihnya “hutan jati di samping memberi penghidupan kepada semua jenis makhluk hidup, juga mampu mencukupi hajat hidup orang banyak”.
.bisa digambarkan dari sebatang pohon jati yang ada dikawasan hutan mulai dari ujung ujung daun sampai dengan akar , dapat di manfaatkan dan dijadikan komoditi cukup signifikan apabila di olah dengan baik dan benar serta dapat memunculkan pendapatan masyarakat.
Dalam ber PHBM pengelolaan hutan harus dilandasi semangat berbagi yang adil dan legal serta tanggung jawab artinya masyarakat melalui LMDH harus patuh pada norma yang telah disepakati dalam butir – butir perjanjian yang tertuang sebelumnya dan Perhutani juga bisa menghargai akan kebutuhan masyarakat sekitar hutan yang di wadahi dalam LMDH, hal ini bertujuan agar pengelolaan dan pemanfaatan hutan bisa dilakukan terarah dan termonitor sehingga pemanfaatanya tidak dilakukan secara membabi buta yang berakibat terancamnya fungi kelestarian kawasan hutan itu sendiri.
Kita ambil contoh yang sederhana saja, dari sebatang pohon jati yang ada dikawasan hutan mulai dari ujung ujung daun sampai dengan akar , dapat di manfaatkan dan dijadikan komoditi cukup signifikan mulai dari daun jati dapat dimanfaatkan untuk bungkus makanan, rantingnya yang kering dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar semua itu bahkan bisa dijadikan sebagai sumber penghidupan karena sebagian dari komoditas tersebut selain untuk digunakan sendiri juga bisa dijual untuk menambah penghasilan lain dari sektor pertanian hasil ikutan lain berupa tanaman non kehutanan seperti kemlanding yang tumbuh serta rumput dan perdu lain di kawasan hutan dapat di jadikan makanan ternak dan lain sebagainya. Hama ulat pada pohon jati yang lazim dengan sebutan “enthung atau ungker”bermanfaat pula bagi manusia karena bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi semacam makanan ringan yang mempunyai aroma dan rasa yang khas bagi peng hobi jenis masakan tersebut, dan ini juga mempunyai nilai jual kadang jauh lebih mahal dari satu kilogram beras. Pada awal-awal musim hujan atau musim panca roba biasanya pohon jati akan di serang hama ulat, tapi tidak sampai mematikan pohon jati tersebut, setelah lima belas hari kemudian,ulat tersebut akan menjadi kepompong atau masyarakat jawa menyebutnya “enthung”.
Enthung inilah yang banyak di buru orang dari berbagai penjuru daerah.Banyak orang berbondong-bondong hanya untuk mencari enthung tersebut.Selain kalau di jual harganya mahal,juga rasanya yang dapat menggoyang lidah.Selain enthung ada satu lagi yang datangnya pada saat musim kemarau. Selain Enthung atau Ungker jenis hama yang menyerang tanaman jati namun bisa bermanfaat bagi masyarakat sebagai salah satu jenis kuliner lokal adalah belalang, Belalang ini juga punya nilai ekonomis yang sangat tinggi, bahkan lebih mahal belalang ini dari pada enthung.
Manfaat lain dari kawasan hutan selain pohon jati yang ada di dalam kawasan hutan tersebut adalah bahan-bahan obat-obatan yang di peroleh dari kawasan hutan potensi ini apabila tergarap dengan baik akan bisa juga menambah pendapatan masyarakat desa hutan secara umum, sayangnya pemanfaatan tanaman obat – obatan atau empon – empon ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat desa hutan hal tersebut bisa kita lihat hanya beberapa orang yang mau mencari hasil dari adanya empon – empon dari kawasan hutan sehingga kurang popular di celah – celah pendapatan mereka.
Hal lain yang tidak bisa terukur secara statistik dari keterjagaan kelestarian hutan adalah ketersediaan oksigen yang dapat menghidupi masyarakat sekitar, kita sadari dengan ikut menjaga kelestarian hutan oksigen yang dihasilkan dari kawasan tersebut mampu menyelamatkan jutaan manusia dari ancaman kekurangan oksigen yang konon menurut para cendekia mampu menangkal radiasi sinar matahari secara langsung.sehingga panas matahari tidak langsung mengenai bumi, sehingga pemanasan suhu di permukaan bumi dapat sedikit tereliminasi.
Sudah menjadi kewajiban kita-kita semua untuk selalu menjaga kelangsungan suatu kawasan hutan,karena hutan bukan milik kita melainkan titipan dari anak cucu yang harus kita lestarikan. Dan saya bangga menjadi anggota Polisi hutan mobil yang ikut menjaga kelestarian hutan, karena secara langsung saya juga ikut melestarikan kehidupan yang ada di bumi.