Minggu, 20 Juni 2010



TRABAS HUTAN , TAKAR KEBERANIAN DAN NYALI

Jenis olah raga dengan menggunakan motor saat ini yang lagi naik daun dan digemari oleh masyarakat adalah memacu motor dengan kecepatan tinggi baik diarena balam maupun sirkuit alam yang ekstrem, salah satu kegiatan tersebut adalah olah raga trabas hutan dengan motor trail. Kegiatan tersebut dipusatkan di KPH Randublatung dalam rangka ikut memeriahkan hari Bhayangkara 2010
Salah satu olahraga yang lagi ngetrend dan banyak digandrungi oleh berbagai kalangan adalah trabas dengan motor, kecenderungan tersebut mungkin karena jenis kegiatan ini tidak mempunyai batasan dan sekat sosial sehingga bisa dimasuki oleh semua lapisan masyarakat yang mempunyai kegemaran memacu motor dengan bekal keberanian menerima resiko jatuh dari motor akibat kurang bersahabatnya medan yang dilalui. Sebanyak 100 an motor trail meraung – raung membedah kesunyian hutan dalam rangka kegiatan trabas hutan oleh jajaran Perhutani KPH Randublatung dan KPH Pekalongan Timur, serta Polres Blora yang mempunyai hajat peringatan hari Bhayangkara sehingga pelaksanaannya bisa dibarengkan dengan menembus rute kawasan hutan Randublatung yang mempunyai kontur berbukit serta kondisi tanah liat pekat., Menurut Administratur Perum Perhutani KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama kegiatan tersebut selain untuk mempererat persahabatan antara karyawan Perhutani KPH Randublatung dan Pekalongan timur , juga mendekatkan kita pada instansi lain serta warga masyarakat yang mempunyai kesenangan olahraga trabas tersebut.
“ Pelaksanaan trabas ini memang dibarengkan dengan Hari Bayangkara karena secara kebetulan waktu yang kita pilih bersamaan , jadi ya sekalian saja kita lakukan bersama – sama “ papar Tri Setya Pratama pada saat istirahat dilokasi trabas hutan tersebut, kegiatan trabas hutan ini sudah kami lakukan beberapa kali secara intern dengan jajaran kami dengan maksud selain berolah raga yang membutuhkan nyali besar juga patroli bersama – sama, namun untuk event ini memang kami sengaja mengajak penggemar olah raga trabas ini untuk menikmati tantangan dikawasan hutan Randublatung sekaligus mempererat hubungan silaturahmi antara Perhutani, Polres Blora serta club olahraga yang ada diwilayah Blora dan Purwodadi serta penggemar olah raga trabas dari Pekalongan dan Batang yang kami undang secara khusus, katanya.
Terkait dengan adanya kegiatan trabas hutan tersebut menurut salah seorang peserta menyambut positif kegiatan trabas melintasi kawasan hutan, hal tersebut selain bisa menikmati kawasan hutan yang ternyata masih sangat lebat, juga bisa menguji kehandalan motor dan kemampuan diri dalam mengendalikan motor untuk melintasi tantangan yang ada . “ kami sangat berterima kasih pada Perhutani KPH Randublatung yang telah memberikan kesempatan kepada teman – teman sehingga bisa melakukan kegiatan ini dengan lancar dan tertib dan kegiatan ini bisa dilakukan lagi diwilayah hutan yang lain sehingga bisa menambah wawasan dan kemampuan kami selaku crosser trabas.

Jumat, 18 Juni 2010


KPH RANDUBLATUNG :

PENYERAHAN DANA SUBSIDI SILANG SHARING 2009

Dana sharing produksi yang diberikan oleh Perum Perhutani terhadap Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH) bukan merupakan dana yang bersifat cuma – Cuma , namun dana tersebut diharapkan bisa membuat lembaga masyarakat desa hutan bisa menjadi mandiri dan muaranya membawa masyarakat sejahtera sehingga hutan yang ada dalam pangkuan desa tersebut bisa lestari.
Asosiasi LMDH Wahana Makarti wana Randublatung dalam mengelola dana sharing tahun 2009 telah memberikan subsidi silang terhadap LMDH yang menerima pembagian sharing sedikit atau LMDH yang tidak memperoleh sharing produksi, adapun tujuan pemberian subsidi silang tersebut selain untuk mewujudkan semangat kebersamaan antar LMDH juga sebagai dana stimulant untuk melakukan usaha produktif LMDH sehingga bisa mandiri tanpa menggantungkan Perum Perhutani.
Hal tersebut dikatakan Administratur Perum Perhutani KPH Randublatung Ir.Tri Setya Pratama pada saat menyerahkan dana subsidi silang bagi LMDH yang ada diwilayah kerjanya, lebih lanjut dikatakan bahwa dengan sistim PHBM Perhutani mengajak masyarakat desa hutan melalui lembaga tersebut untuk ikut menjaga kelestarian hutan dengan cara ikut membantu mensukseskan program yang ada, selain itu kewajiban LMDH dengan adanya pembagian sharing tersebut adalah menjaga hutan yang menjadi pangkuannya agar tetap aman “ kami titipkan kepada lmdh mengenai keadaan tersebut dan yang paling penting adalah kesuksesan tanaman harus kita dukung bersama antara Perhutani dan masyarakat desa hutan sehingga kedepan bisa menjadikan Perhutani menjadi yang terbaik tumbuh bersama dengan masyarakat desa hutan.
Terkait dengan pembagian sharing tersebut Ir Tri Setya Pratama nengingatkan bahwa tugas yang paling penting bagi pengurus LMDH adalah memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada bantuan dari perhutani bagi desanya yang dimanfaatkan untuk pembangunan sarana ibadah, pendidikan, jalan dan sebagainya, sehingga mereka tahu bahwa sharing dari Perhutani memang betul – betul ada dan sampai di masing – masing LMDH. Ini menjadi tugas pengurus dan bukan lagi Perhutani yang bicara pada masyarakat ,tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut ketua Asosiasi LMDH Wahana makarti wana Bambang Kiswanto juga menegaskan bahwa penggunaan dana sharing dilapangan memang dialokasikan untuk berbagai macam keperluan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing desa sehingga bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Bambang mewanti – wanti bahwa penggunaan dana sharing tersebut dalam aturan administrasinya harus jelas dan rapi sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh asosiasi, sehingga apabila ada audit keuangan akan bisa terbaca dengan mudah.
Pada kesempatan yang sama, Bambang kiswanto juga menyampaikan bahwa nantinya dana sharing yang diterima oleh lmdh melalui Asosiasi juga akan dialokasikan untuk membantu biaya operasional pendidikan yang selama ini dikelola oleh YTRP Randublatung, sehingga bisa membantu kelancaran operasional dalam mengelola sekolahan yang menjadi binaan yayasan tersebut. “ untuk saat ini

Jumat, 11 Juni 2010


KPH Randublatung :
EVALUASI KEMAJUAN PEKERJAAN DENGAN TRABAS HUTAN


Sebagai orang baru di KPH Randublatung dan un tuk mempercepat pengenalan lapangan secara riil Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama melakukan kegiatan evaluasi kemajuan pekerjaan dengan cara menyusuri kawasan hutan dengan mengajak jajarannya melakukan terabas lapangan.
Kegiatan tersebut tentunya bukan hanya hura – huta bersama dengan kendaraan motor namun ada satu misi yang dikandung dalam kegiatan trabas hutan yaitu pengenalan kondisi lapangan yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya. “Kegiatan ini kami maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan pekerjaan tahun berjalan yang ada di daerah ( BKPH ) jelas Ir Tri Setya Pratama sekaligus kita melakukan evaluasi lapangan yang tujuannya untuk menentukan langkah kedepan dalam mengawal rencana dan realisasi pekerjaan untuk tahun ini, dan sebagai orang baru di KPH Randublatung secara pribadi kami ingin mengenal wilayah kerja secepat mungkin ,disisi lain dengan kegiatan ini selaku Administratur saya juga bermaksud mengenal personil lapangan baik mandor tanam, polter, maupun pelaksana lapangan yang lain untuk memotivasi mereka dalam bidang pekerjaan masing – masing. Kegiatan trabas hutan sekaligus melakukan evaluasi tersebut rencananya akan dilakukan pada setiap wilayah kerja BKPH yang ada di Randublatung “ rencana kami kegiatan ini akan dilakukan disetiap BKPH yang ada dengan tujuan agar setiap Asper KBKPH, KRPH dan rekan – rekan yang lain tahu kondisi riil kemajuan pekerjaan dan hambatan yang ada, dengan mengetahui kondisi tersebut nanti akan dibahas bersama dalam rapat evaluasi pekerjaan dijajaran manajemen sehingga bisa segera ditemukan solusi yang baik, tambah Ir Tri Setya Pratama
Kegiatan trabas hutan yang dilakukan oleh tim KPH Randublatung diharapkan bisa menjalin hubungan antara manajemen dan pelaksana lapangan dan akan terbentuk komunikasi langsung antara administratur dan jajaran lapangan, karena padatnya volume pekerjaan administratur, wakil administratur dan pelaksana lapangan sangat mungkin akan mengurangi volume komunikasi yang kontinyu, salah satu cara melakukan komunikasi tersebut adalah melalui event trabas hutan bersama – sama tersebut.” Kegiatan ini memang kami lakukan dengan tujuan meningkatkan ritme komunikasi sehingga akan terjalin komunikasi multi arah yang baik antara Administratur, Asper KBKPH, KRPH serta pelaksana lapangan , karena melalui komunikasi yang baik semua hambatan yang ada Insya Allah akan bisa diatasi. Kata Ir Tri Setya Pratama.

Selasa, 01 Juni 2010


PEMBINAAN MASYARAKAT DESA HUTAN
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Dalam upaya penyadaran hukum bagi masyarakat desa hutan, Perhutani KPH Randublatung bersama dengan Polres Blora melalui satuan Bina Mitra dan Lembaga masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) melakukan pembinaan masyarakat Desa Ngliron Kecamatan Randublatung.
Pembinaan masyarakat tersebut meliputi sosialisi Undang – undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Menurut wakil Adm Wilayah Selatan KPH Randublatung Untoro Tri Kurniawan mengatakan bahwa pembinaan ini dilakukan secara berkala dengan sasaran utama adalah warga masyarakat sekitar hutan, hal tersebut karena mereka setiap harinya selalu melakukan aktivitas didalam kawasan hutan baik melakukan kegiatan tanaman, dan aktivitas lain yang dalam hal ini diposisikan sebagai petani hutan.
Sedangkan kami melakukan pembinaan ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat tentang UU 41 tahun 1999 secara ringkas dan ada kaitannya dengan aktivitas mereka sehari – hari .Ditambahkan Untoro bahwa pola pengamanan hutan saat ini adalah pola persuasive , dimana kami mengedepankan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat desa hutan dan meberikan pengertian akan fungsi dan manfaat hutan bagi kehidupan manusia, sebagai tindak lanjutnya jajaran Polisi hutan yang ada di KPH Randublatung ada sebagian yang telah diberikan materi tentang komunikasi sosial yang bertujuan untuk memberikan pengertian tentang fingsi hutan tersebut. Dalam pola pengamanan hutan di Perhutani dikenal dengan pola Pendekatan kepada masyarakat , namun kami juga selalu melakukan patroli rutin yang dilakukan oleh jajaran Polisi hutan mobil .Jelasnya


KPH RANDUBLATUNG:
AMANKAN 7,5 M3 KAYU ILEGAL
Perhutani KPH Randublatung dalam upaya menjaga kelestarian hutan telah melakukan Operasi Wana laga 2010 yang didukung oleh Polres Blora , dimana sasaran operasi tersebut selain memberantas illegal logging juga memantau penggunaan kawasan hutan diluar fungsinya.
Dalam operasi yang berkelanjutan tersebut di hari pertama berhasil disita kayu jati gelondongan serta kayu olahan dari Desa Kalisari, Kecamatan Randublatung sebanyak 7,5 M3, serta satu orang tersangka Oknum Kepala Desa Kalisari Supriyono. Wakil Adm KPH Randublatung Untoro Kurniawan.S.Hut mengatakan dilokasi kejadian bahwa dalam operasi wanalaga ini pihaknya didukung sepenuhnya oleh jajaran Polres Blora dan peran aktif anggota Polisi hutan mobil serta tambahan personil gabungan dari BKPH Kedungjambu dan BKPH Ngliron. “ Memang dalam setiap melakukan kegiatan tersebut kami selalu melibatkan satuan – satuan BKPH terdekat dan kebetulan letak Desa kalisari ini berada di antara 2 BKPH yaitu Ngliron dan Kedungjambu sehingga kegiatan tersebut bisa berjalan sesuai rencana “ Jelasnya.
Ditemui diruang kerjanya Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama membenarkan bahwa jajaranya baru saja melakukan tindakan pengamanan terhadap masalah illegal logging tersebut “ Memang benar jajaran kami baru saja mengamankan kayu illegal yang ada di Desa kalisari , Randublatung dan saat ini barang bukti berupa kayu Jati olahan serta gelondongan diamankan di Polres Blora beserta tersangkanya “ jelasnya
Ditambahkan oleh Untoro bahwa target operasi tersebut ditentukan setelah ada informasi yang akurat dari anggotanya serta masukan dari masyarakat , sehingga dalam melakukan penggerebegan tim kami bisa membawa hasil yang memuaskan. Sebenarnya tujuan operasi ini bukan target hasil sitaan kayu illegal yang kami buru namun upaya penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya fungsi hutan terhadap kehidupan yang menjadi target utamanya. Namun apabila dalam pelaksanaan operasi kami menemukan barang bukti serta tersangka hal tersebut tentunya kami harapkan akan menjadi semacam terapi bagi oknum masyarakat yang lain sehingga akan membentuk efek jera bagi masyarakat, apalagi sekarang melalui sistim pengelolaan hutan bersama masyarakat( PHBM ) dimana substansi dari sistim tersebut adalah dalam mengelola hutan Perhutani selalu memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar hutan agar bisa berinteraksi positif terhadap keberadaan hutan yang merupakan nadi kehidupannya.Sedangkan barang bukti berupa kayu jati olahan tersebut beserta tersangka saat ini diamankan di Mapolres Blora untuk penyidikan lebih lanjut.