Kamis, 14 Oktober 2010

KUNJUNGAN MENHUT DI KPH RANDUBLATUNG


HUTAN AKAN LESTARI KALAU MASYARAKAT SEJAHTERA

Budaya menanam masyarakat Indonesia dinilai Menteri Kehutanan masih rendah dibandingkan dengan beberapa negara di Asia, seper¬ti Cina dan Korea. Di ke¬dua negara itu dikatakan Menhut budaya menanam masyarakat sudah sa¬ngat tinggi, padahal kondisi wilayahnya keras karena memiliki empat musim. Sementara di Indonesia kesadaran menanam itu belum meng¬akar menyebar merata dimasyarakat.
“ Wilayahnya tidak semudah wilayah kita yang hanya memiliki dua musim dan mudah ditanami dengan jenis tanaman apa saja,” katanya pada acara pencanangan penanaman padi gogo dibawah tegakan di petak 6084 a wilayah RPH Nglobo BKPH Nglobo KPH Cepu .Untuk itu guna menyelamatkan hutan agar budaya menanam di Jawa Tengah bisa terus ditingkatkan meniru budaya masyarakat kedua negara tersebut. Namun demikian Menhut tetap memuji Propinsi Jawa Tengah karena keberhasilan propinsi yang berpenduduk 38 juta jiwa dalam menge¬lola lingkungan sebagai yang terbaik di Indonesia. Untuk itu ia meminta agar predikat tersebut terus dipertahankan dan lebih ditingkatkan.
" Kawasan hutan akan bagus kalau peta¬ni hidupnya sudah sejahtera. Kalau petani sudah sejahtera, mereka tidak akan merusak hutan,” tegas Zulkifli Hasan dimana kebanyakan petani di Indonesia bermukim di sekitar bahkan di dalam kawasan hutan. Dalam lawatannya ke kedua negara tersebut belum lama ini, diceritakan Menhut bahwa ia hampir tidak melihat ada lahan kosong di negara-ne¬gara itu. Bahkan negeri Cina yang berpenduduk satu miliar lebih itu pun sejauh mata memandang wilayahnya tampak ijo ro¬yo-royo. Se¬perti di Korea sendiri menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk cinta menanam telah menjadi komitmen pemerintah dan beralasan terkait dengan semakin menipisnya cadangan enerji fosil dari perut bumi. Menanam bagi negara itu dikatakan merupakan aset masa depan, dimana produk kayu akan diolah sebagai enerji yang akan menggantikan enerji fosil kelak.
“ Pengolahan kayu tersebut sebagai bahan terbarukan sekarang masih dalam pengembangan. Kayu-kayu akan dihancurkan dan diolah menjadi wood pelet sebagai bahan campuran enerji,” katanya. Jadi, lanjut Menhut, di masa mendatang kayu akan menjadi ejerji terbarukan bila enerji fosil dari perut bumi sudah menipis atau habis. Itu juga sebabnya mengapa sekarang banyak negara-negara maju yang datang ke Indonesia meminta lahan untuk ditanami. Sampai saat ini di Indonesia dikatakan Zulkifli masih sangat banyak lahan yang terlantar (idle). Hal tersebut karena ba¬nyak¬nya lahan milik yang ditelantarkan oleh pemiliknya. Lahan-lahan yang umumnya dimiliki pengusaha-pengusaha kaya dan masyarakat perkotaan yang lahannya ada di daerah-daerah ditelantarkan menjadi la¬han kosong dan tidak tertanami. Diperkirakan menurut data BPN jumlahnya mencapai 12 juta hektar.
“ Lahan-lahan tersebut tahap pertama kepada pemiliknya akan diberikan peri¬ngatan oleh pemerintah. Namun jika beberapa kali tidak diindahkan agar dilakukan penananam maka lahan-lahan idle tersebut akan disita untuk negara dan selanjutntya dipergunakan untuk dimanfaat masyarakat untuk digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan maupun untuk tanaman kehutanan,” ujarnya.
Hal tersebut, lanjut Menhut memang sangat ironis, sementara banyak petani di tanah air ini yang kekurangan lahan untuk pertanian, banyak tanah kosong yang jumlahnya mencapai jutaan hektar dibiarkan terlantar. Rata-rata kepemilikan lahan petani di Indonesia hanya 0,5 hektar. Untuk itu pihaknya menyatakan sangat mendukung adanya kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) agar bagaimana memanfaatkan kawasan hutan sebagai salah satu daerah yang bisa dimanfaatkan petani untuk memproduksi bahan pangan. Dari 190 juta hektar daratan Indonesia hampir 70 persennya merupakan kawasan hutan, tetapi kenyataannya lahan untuk pertanian sangat sempit. Lahan-lahan tersebut banyak dikuasi pengusaha kaya dan tidak terurus.
“ Pengusaha penting, tetapi petani juga penting. Karena petani kita adalah juga pemilik NKRI, Oleh karena itu kebijakan kurang tepat itu kita koreksi,” katanya.
Dalam kesempatan itu Menteri juga memberikan berbagai macam bentuk bantuan untuk pengembangan masyarakat yang disampaikan melalui gubernur Jawa Tengah senilai Rp 35,2 miliar untuk 704 unit KBR.

Kotribusi Perhutani
Sementara itu Gubernur Jawa Te¬ngah, Bibit Waluyo bahwa dengan adanya Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), antara Perhutani dengan masyarakat pada dasa warsa pertama ini hasilnya semakin terlihat nyata. Kemakmuran masyarakat desa hutan tampak semakin meningkat. Dengan adanya PHBM tersebut Perum Perhutani Unit I dalam kurun waktu tersebut telah memberikan sharing kepada masyarakat melalui LMDH tak kurang dari Rp 71,9 miliar.
“ Itu baru dari sharing hasil hutan kayu dan non kayu. Kontribusi lain dari pengembangan komoditas tanaman pangan di bawah tegakan berupa tanaman padi, ja¬gung, kedelai dan komoditas lainnya dalam kurun 2001 sampai 2010 telah mencapai Rp 1,8 triliun yang sepenuhnya uang itu untuk masyarakat,” kata gubernur. Untuk itu kepada masyarakat Jawa Te¬ngah dan khususnya masyarakat di Desa Nglobo agar niatan baik pemerintah tersebut supaya terus dipertahankan dengan semakin memperkokoh kerjasama dalam menjaga kelestarian hutan tersebut.
“ Kita sengkuyung bersama apa yang menjadi kebijakan pemerintah agar hutan kita bisa berfungsi seperti sediakala, yaitu hutan ijo royo-royo, bisa menyimpan air dan air yang keluar bisa untuk memenuhi kebutuhan kita semua,” ajak gubernur.
Terkait dengan penanaman padi gogo yang ditanam di lahan Perhutani sebagaimana dilaporkan Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Tengah, Sri Puryono KS sampai 2009 di Jawa Tengah telah terlaksana 3.000.333 hektar tanaman padi situ bagendit dengan hasil 6,27 ton per hektarnya. Untuk 2010 akan dikembangkan 5.200 hektar. Disamping padi juga akan ditanam umbi-umbian, empon-empon dan tanam bermanfaat lainnya bagi masyarakat.
Sementara untuk Kabupaten Blora sendiri seperti dilaporkan Bupati Blora, Joko Nugroho sektor pertanian merupakan sektor yang penting untuk memperkuat pere¬konomian daerah. Sampai saat ini di kabupaten Blora setidaknya telah dikembangkan padi gogo seluas 4000 hektar di dalam kawasan dan 200 hektar di luar kawasan. Di samping itu juga pengembangan tanaman temu lawak pada lahan seluas 38 ha yang berada di wilayah Perum Perhutani KPH Randublatung.
Di sektor perkebunan telah dikembangkan tanaman tebu seluas 1.148 ha dan akan dikembangkan lebih luas terkait dengan akan didirikannya pabrik gula di Kabupaten Blora dalam waktu dekat ini.
Dalam acara tanam padi gogo tersebut disamping bantuan dari Menteri Kehutanan juga diberikan berbagai bentuk bantuan dari Guberbur Jateng dan Perum Perhutani bantuan tersebut berupa 1 Unit mesin diesel untuk penggerak mesin, Pemasangan instalasi listrik, instlasai air yang dipasang dilokasi parbik mini temulawak serta penyerahan dana bantuan pinjaman PKBL sebesar Rp 58 Juta untuk 11 mitra binaan yang diserahkan secara simbolis. Usai acara tanam bersama Menhut dan rombongan meresmikan pabrik mini pengo¬lah Temulawak di Desa Ngliron wilayah KPH Randublatung , dalam kunjungan singkatnya di lokasi pabrik mini temulawak Menhut Zulkifli Hasan yang didampingi Kepala Perum Perhutani Unit I jawa Tengah Ir Heru Waluyo serta Bupati Blora menyambut baik inovasi yang telah dikembangkan di daerah ” kami menyambut baik karena adanya inovasi yang dilakukan oleh Perum Perhutani telah mampu membina masyarakat desa hutan bekerjasama dengan stake holder yang telah bekerja keras mengupayakan pengingkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan melalui sistim PHBM, hal ini menunjukkan bahwa komitmen Perum Perhutani untuk ikut membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya disekitar hutan perlu kita dukung sepenuhnya dengan melibatkan semua pihak – pihak yang terkait dan khusus untuk jajaran Rimbawan KPH Randublatung kami ucapkan terimakasih karena telah mampu memberikan warna tersendiri bagi masyarakat desa hutannya. Kata Menhut Zulkifli Hasan dihadapan rimbawan dan Pengurus LMDH KPH Randublatung.( Andan.S)

Rabu, 13 Oktober 2010

SERUNYA TRABAS HUTAN DI RANDUBLATUNG

ATASI KESULITAN SAAT TRABAS HUTAN RANDUBLATUNG


" Saat terjebak dalam lumpur teman satu tim adalah harapan yang nyata dan pasti "

TRABAS HUTAN


"Trabas dengan motor trail dikawasan hutan ada banyak manfaat selain bertujuan untuk olahraga,pengenalan wilayah kerja, penilaian pekerjaan lapangan, memupuk kekompakan antar personil dan menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas kantor, Perasaan ini akan menyatu apabila kita melakukan kegiatan trabas , memang agak sedikit menguras tenaga dalam melakukannya namun dibanding dengan kepuasan yang kita dapat rasanya kok hambatan tersebut akan sirna dengan sendirinya " kata Ir Tri Setya Pratama

KPH RANDUBLATUNG SIAP TANAM STEK PUCUK JATI


KPH RANDUBLATUNG:

SIAP TANAM STEK PUCUK JATI PLUS PERHUTANI

Tanaman jati dengan sistim stek pucuk diharapkan bisa membawa angin segar bagi Perhutani, harapan tersebut akan terlihat nyata jika perlakuan stek pucuk sesuai dengan aturan yang ada dalam koridor panca usaha penanaman .
Pertumbuhan stek pucuk tersebut tidak serta merta jadi janggleng jati yang bongsor dan lurus, namun pertumbuhan tersebut tentunya diawali dari proses pembuatan stek pucuk yang selama ini jadi unggulan Perhutani Jati merupakan salah satu jenis komoditi perdagangan yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi ,sehingga permintaan akan kayu jati tersebut dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Secara umum daur (umur) jati yang lama hal ini kadang yang menjadi kendala dalam budidaya tanaman jati satu sisi permintaan akan kayu jati yang tinggi , disisi lain umur tanaman tersebut yang relatif lama, sehingga menjadi masalah tersendiri terhadap pemenuhan kebutuhan akan kayu jati. Menyikapi hal tersebut Perhutani saat ini telah berhasil mengembangkan varian baru tanaman jati melalui pengembang biakan secara vegetatif yang dikenal dengan Jati Plus Perhutani dengan tujuan utama yaitu menciptakan klon baru yang mampu menghasilkan produktivitas serta kualitas tegakan yang optimal, dari varian ini diharapkan bisa menyibak tuntutan ekonomi Perusahaan yaitu memperoleh laba yang tinggi dengan waktu penanaman yang relatif pendek (+20 tahun ), dengan daur pendek tersebut tentunya diharapkan bisa memenuhi kebutuhan keuangan bagi perusahaan, dan disisi lain kelestarian hutan tetap bisa terjaga.
Dengan adanya instruksi penanaman pola silvikultur intensif oleh Pemerintah jauh hari sebelum program tersebut diluncurkan, Perhutani telah melakukan inovasi dibidang pemuliaan pohon tersebut yang dikenal dengan naman JPP ( Jati Plus Perhutani ) yang dikembangkan melalui dua cara yaitu pembiakan secara generatif melalui penanaman dari biji, maupun vegetatif dengan cara stek pucuk dan kultur jaringan, pembiakan vegetatif diminati karena sifat genetik yang dihasilkan dari pohon induknya tidak akan melenceng terlalu jauh. Pengelolaan hutan tanaman jati dengan penerapan silvikultur intensif akan berhasil apabila dipenuhi beberapa syarat yang dikenal dengan panca usaha penanaman yang terdiri dari Penyediaan Bibit Unggul, bibit unggul ini yang digunakan adalah hasil dari seleksi dengan Kriteria bibit baik,tinggi minimal 20 cm, batang lurus, leher akarnya sudah meng –kayu , tidak muntir, sehat serta media tanahnya sudah kompak, Perhitungan untuk bibit JPP ini sebanyak 970 plances per hektarnya dan ini sudah diperhitungkan dengan sulaman sebanyak 10 % untuk tahun tanam pertama.Selain itu perlakuan lapangan yang perlu diperhatikan adalah apabila bibit dipesemaian apabila dijumpai akar yang sudah menembus kantong plastik maka dilakukan pemotongan saat masih dipesemaian, minimal 1 bulan sebelum dilakukan penanaman dikawasan hutan. Hal lain yang masih terkait dengan panca usaha penanaman adalah Persiapan lapangan, persiapan lapangan tersebut meliputi penentuan batas tanaman, pembersihan lapangan, pengolahan tanah (gebrus), pembuatan parit pembuatan jalan pemeriksaan untuk melakukan pengawasan, pemasangan acir , pembuatn lubang tanam dengan ukuran 40cmX40Cm X 30 Cm serta pemupukan yang disusuaikan dengan dosis yang berlaku untuk tanaman silin, persiapan ini dilakukan jauh hari secara matang sebelum tanaman JPP ditanam dilapangan. Perlakuan selanjutnya adalah Pemeliharaan tanaman, tanaman jati akan tumbuh baik apabila dilakukan pemeliharaan seperti halnya bididaya tanaman lain, pemeliharaan ini dilakukan mulai dari awal pada saat jati berumur 0 s/d 5 tahun merupakan masa pertumbuhan awal yang harus mendapatkan perhatian secara serius, pemeliharaan ini bertujuan untuk menambah nutrisi yang diperlukan oleh tanaman melalui pendangiran dan pemupukan serta membebaskan tanaman jati dari gulma yang mengganggu tanaman pokok dengan cara dilakukan pendangiran , wiwil dan sebaginya sehingga diperoleh batang pohon yang lurus, bahkan kalau ada tanaman yang mati karena faktor alam yang ekstrim perlu juga dilakukan penyulaman. Tahap berikutnya adalah Pemupukan, pemupukan ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan kualitas tanah didalam kawasan hutan akibat adanya erosi juga diakibatkan karena adanya biomassa tanaman tumpang sari yang tidak kembali kelahan pada plot tanaman yang ditumpang sari dengan kacang tanah misalnya, berdasarkan perhitungan sekali panen pada kahan tersebut menghasilkan rata – rata 4,7 – 6,6 ton per hektarnya, secara logika dengan adanya penanaman secara tumpang sari tersebut akan mengurangi sediaan unsur hara didalam hutan, apalagi jika penanaman tumpangsari tersebut dilakukan sejak mulai tanaman diteres selama kurang lebih 3 tahun , bisa dikalkulasi berapa unsur hara yang telah terserap akibat tanaman tumpang sari tersebut yang tentunya juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman jati muda yang baru ditanam, pemupukan sesuai dengan Petunjuk Teknis pembangunan dan Pemeliharaan Perhutanan Klon JPP dilakukan secara bertahap, tahap pertama dilakukan setelah penanaman selesai semua dengan menggunakan urea 50 gram / pohon, pemupukan ini dilakukan satu bulan setelah bibit ditanam dimana sebelum ditaburkan pupuk dilakukan pendangiran piringan dengan diameter 1 meter dengan tujuan untuk memperbaiki drainase dan aerasi tanah.pemberian pupuk dilakukan dengan jarak 20 – 25 Cm dari tanaman pokok dengan kedalaman 10 cm, sedangkan penaburan pupuk ditempatkan pada sebelah timur dan barat tanaman pokok lalu lubang tempat pupuk tersebut ditutup kembali dengan tujuan agar pupuk cepat terserap oleh akar dan mengurangi hilangnya pupuk akibat curah hujan yang ada .Pemupukan tahap kedua dilakukan pada tahun kedua sampai tahun kelima sebanyak 2 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan November – Desember serta bulan Februari – maret dengan dosis Urea 100 gram atau dengan pupuk NPK sebanyak 150 gram perpohonnya. Dengan perlakuan sama dengan pemupukan pertama
Tahun Dosis pupuk Waktu Pemberian Keterangan
1 Urea 50 Gram Februari Satu bulan setelah tanam
Urea 50 Gram November
2 Urea 100 Gram Februari
Urea 100 Gram November
3 Urea 100 Gram Februari
Urea 100 Gram November
4 Urea 100 Gram Februari
Urea 100 Gram November
5 Urea 100 Gram Februari
Urea 100 Gram November

Perlindungan Tamanan, Perlindungan tanaman muda untuk tanaman jati mutlak dilakukan , hal ini untuk menghindari adanya penggembalaan liar, pencurian, perambahan, perempesan daun, kebakaran tanaman muda , perencekan serta serangan hama penyakit. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk melakukan perlindungan dari berbagai hal diatas adalah dengan cara membuat pagar tanaman dari jenis tanaman berduri secang (Caesalpinia sappan L) serta tanaman tepi mahoni (Swietenia mahagoni) sebagai sekat bakar , tanaman sela Kemlanding (Luecaena glauca) dan tamanan Pengisi Kesambi (Schleichera oleosa ). Sedangkan penyakit yang timbul pada lokasi tanaman muda biasanya adalah mati pucuk, kematian tanaman akibat mati pucuk ini umumnya terjadi pada kondisi tanah yang mengalami drainase jelek, solum tanahnya tipis, unsur hara sedikit serta mengalami pemadatan top soil akibat penggembalaan liar, mati pucuk juga bisa diakibatkan adanya serangan hama penggerek pucuk (ulat) tanaman jati yang menyerang pada bagian batang (25cm) dari pucuk pohondengan cara membuat lubang yang kemudian menyerang empulur sehingga mengakibatkan tanaman layu dan mati. Serangan ulat penggerek ini biasanya pada bulan Maret – Mei pada saat tanaman jati berumur 1 – 2 tahun. Perlakuan pada pohon jati yang mati akibat penyakit layu tesebut adalah dengan cara dicabut lalu disulam dengan klon yang sama
Sedangkan untuk memantau keberhasilan tanaman jati asal stek pucuk ini oleh Perum Perhutani Unit I telah diterbitkan Kartu Mehuju Sehat ( KMS ) tanaman jati dengan
SK Direrksi no.172/KPTS/Dir/2010 tanggal 4 Februari 2010 tentang Pedoman Pembuatan dan Pemeliharaan tanaman Jati Plus Perhutani

Rabu, 06 Oktober 2010


KPH RANDUBLATUNG
PASCA LEBARAN KAYU AMANKAN PULUHAN ILEGAL

Pasca lebaran jajaran kemanan Perhutani KPH Randublatung berhasil mengamankan kayu jati ilegal sebanyak 82 batang dengan volume 4,03245m3 kayu gelondong dan persegian serta seorang tersangka pencuri kayu yang merupakan warga Dukuh Kayen,Desa jati, Kec.Jati.Blora
Penangkapan dan pengambilan barang bukti berupa kayu jati gelondongan serta beberapa yang sudah berbentuk persegian tersebut berawal dari adanya kecurigaan petugas lapangan yang melakukan patroli rutin diwilayah kawasan hutan , setelah dilakukan pengaturan siasat maka dilakukan penyelidikan yang menghasilkan data bahwa betul di dukuh tersebut memang banyak terdapat kayu ilegal berupa gelondongan dan persegian yang disimpan di salah satu rumah warga dukuh tersebut. Mendapatkan kepastian bahwa ada tumpukan kayu gelondongan beberapa anggota Polmob melakukan penyamaran dan berhasil menyergap pelaku/penadah kayu seorang penadan/pencuri yang selama ini sudah menjadi incaran petugas.
Wakil Administratur Randublatung Selatan Untoro Tri Kurniawan.S.Hut ketika ditemui dilapangan saat melakukan penggeledahan membenarkan bahwa diwilayah kerjanya terjadi tidakan pencurian jayu jati yang melibatkan salah seorang warga dukuh Kayen Desa jati, kecamatan Jati. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya kayu jati gelondongan dan persegian didalam rumah tersangka yang lebih dari satu batang, sehingga kami beserta jajaran Polter dan Polmob bekerjasama dengan Polsek Doplang dengan dasar tersebut melakukan penggeledahan sekaligus pengamanan terhadap pelaku,Jelasnya.
Sementara itu Asper KBKPH Kemadoh Margono dilokasi yang sama menjelaskan bahwa memang tersangka tersebut sudah lama kami pantau gerak geriknya, pemantauan tersebut kami lakukan bersama – sama dengan anggota kami, hal tersebut karena tersangka merupakan salah seorang pelaku pencurian kayu jati yang tergolong licin dan pintar mengelabuhi petugas, jadi kami dalam melakukan pengawasan juga harus secara hati – hati dan penuh perhitungan. Baru setelah data lapangan komplit dan bisa dibuktikan bahwa kayu yang disimpan didalam rumah tersebut benar – benar kayu illegal barulah kami bergerak untuk menyergap tersangka.”Alhamdulillah tersangka berhasil kita amankan beserta barang bukti berupa kayu gelondongan dan kayu persegian tersebut. Dari hasil penggeledahan tersebut ditemukan berbagai ukuran jayu mulai keliling13 cm sampai 25 cm panjang mulai dari 100 cm sampai 500 cm sedangkan kayu persegian mulai ketebalan 1 cm sampai 3 cm dan panjang 70 cm sampai 250 cm. ditambahkan Margono bahwa pnggeledahan ini tergolong dalam penemuan berskala besar pasca lebaran sehingga pihaknya mengerahkan semjua personil yang siaga di Posko 7 BKPH Kemadoh yang terdiri dari gabungan antara BKPH Kemadoh,Pucung,banyuurip serta Selogender, sedangkan modus yang dipakai oleh tersangka beserta teman – temannya dalam lelakukan aksinya mereka memotong kayu sampai batas leher akar dengan cara didongkel dari permukaan tanah, setelah itu bekas galian ditimbun lagi dengan daun kering, sehingga tidak nampak adanya bekas tunggak dikawasan hutan
Untuk kelancaran penyidikan tersangka saat ini diamankan oleh jajaran Polhut mobil di markasnya guna dimintai keterangan seputar asal muasal kayu jati illegal yang ditemukan dirumahnya, sedangkan barang bukti berupa kayu jati gelondongan dan persegian saat ini dititipkan di TPK Randublatung I. (ANDAN.S )


Tim Trabas saba wana KPH Randublatung

RAMAIKAN EVENT JELAJAH BALI NDESA BANGUN DESA TRAIL ADVENTURE 2010

Sebanyak 26 orang pecinta olah raga trabas alam dari Perhutani KPH Randublatung yang dikomandadi Administratur Perum Perhutani KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama dan bernaung dalam wadah Tim Trabas SabaWana telah mengikuti event trabas tingkat Nasional mewakili Perum Perhutani Jawa Tengah yang diselenggarakan di Semarang beberapa waktu lalu.
Pengibaran bendera start sebagai tanda pembukaan event tersebut dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo beserta jajaran pengurus club otomotif yang ada di jawa tengah, Start dimulai dari depan kantor gubernuran jalan Pahlawan keraha banyumanik melewati kawasan jalan tol semarang solo dan berakhir di simpanglima dengan peserta tercatat sebanyak 2675 orang. Olah raga sambil refreshing itulah alasan kuat tim trabas saba Wana yang mengikuti event jelajah Ndesa mbangun desa yang di semarang yaitu berupa olah raga motor trail yang menembus ganasnya alam hutan dan pedesaan serta menikmati terjalnya bebatuan yang ada di rute perjalanan, dan memang tujuan utama olah raga yang tergolong gres ini adalah salah satunya menikmati tantangan alam yang tidak ditemukan dijalan beraspal.
Menurut ketua Tim Trabas Sabawana KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama mengatakan bahwa memang kami serombongan ingin menjajal medan yang lain , karena secara periodik klub trabas Perhutani KPH randublatung tersebut selalu mengadakan acara serupa di kawasan hutan sambil melakukan perondaan, jadi dengan adanya event yang bersifat nasional ini rombongan yang kami bawa merasa ada semacam rasa tertantang dengan suasana baru, walaupun toh kegiatannya tak jauh beda dengan yang kita lakukan dikawasan hutan. Sisi lain dari pengikut sertaan tim Trabas sabawana ini selain mencari pengalaman diluar kandang (Randublatung), Sekaligus juga memperkenalkan kepada publik bahwa Perhutani Jawa Tengah juga mempunyai klub olahraga motor yang ikut meramaikan event olahraga otomotif ditingkat nasional.
Tri Setya Pratama menambahkan bahwa sebenarnya semua insan lapangan Perhutani secara langsung telah bersinggungan dengan kegiatan tersebut karena tuntutan pekerjaan mereka selalu keluar masuk kawasan hutan untuk melakukan tugas sehari – hari, “ jadi sudah klop lah antara kegiatan olah raga jelajah ini kita ikuti sekaligus sebagai sarana rekreasi yang sehat dan murah”tegasnya.Sementara itu menurut informasi yang berhasil dihimpun dari situs otomotif mengabarkan Kegiatan ini diselenggarakan untuk mewadahi pehobi atau penggila trail adventure, serta menggalang tali persaudaraan dan tukar pengalaman tentang perkembangan, pengetahuan serta tata cara berkendaraan yang baik dan benar dengan motor trail pada khususnya motor harian pada umumnya.
Dalam rangka hari jadi HUT Jawa Tengah dan sekaligus peresmian jalan TOL Semarang – Solo, tepatnya Semarang – Ungaran. yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat jawa tengah dan sekitarnya mengenai adventure motor yang baik dan benar, serta tingginya kesetia kawanan antara perkumpulan atau club motor trail.
sedangkan tujuan diadakannya event tersebut sesuai dengan keterngan pers penyelenggara adalah untuk menggiatkan olahraga otomotif, khususnya Trail Adventure di Jawa Tengah dan Nasional, memperkenalkan keramahan dan potensi Pariwisata di JawaTengah, mempererat tali persaudaraan para pecinta adventure motor trail yang berada di Semarang dan Jawa Tengah serta Nasional, serta menumbuh kembangkan dan memasyarakatkan Bali Ndeso Bangun Ndeso. ( Andan.S)