Senin, 24 September 2012

MERAJUT ASA DI BALIK KECEWA


Seorang bocah ini mungkin lagi berfikir sederhana " Kapan air sungai ini akan kembali seperti kemarin" sehingga dia dan kawan - kawan bisa bermain , memancing , bercanda ria.
Namun saat ini baru terjadi cobaan dengan adanya kemarau yang mana setiap hari selalu ada debu dan mampu merupak sebagaian warna " Hujau " menjadi coklat....candaan dan gurauan ceria , berubah menjadi lenguhan nafas un tuk mencari air minum dan untuk kebutuhan lain ...

DIBALIK KEKERINGAN ADA HARAPAN



Sarmin , salah satu penduduk di Desa Wulung, Randublatung,Blora , berprofesi sebagai pencari pasir di bantaran kali wulung.
Bila datang musim kemarau tiba dia merasa senang karena tanpa susah - susah bisa mengambil pasir di tepian kali tersebut , dan menurutnya pula pasir kali tak akan habis jika  mengambilnya dilakukan secara sederhana , tanpa harus menggunakan mesin penyedot, tanpa harus mengerahkan Back Hoe dan Dump Truck. " Alam akan bersahabat , apabila kita juga mencintainya " kata dia. Buktinya selama bertahun - tahun sarmin tetap eksis dengan cara mengambil pasir di kali wulung

PECINTA “GO WES “ PERHUTANI RANDUBLATUNG



Kesenangan terhadap sepeda selalu ada dan tak luntur dengan ramainya kesenangan lain moda transportasi lain yang saat ini semakin beragam jenisnya, hal tersebut dilakukan oleh sekelompok sepeda mania  di Perhutani Randublatung yang mempunyai semoyan” Sehat,Santai,Senang “ secara insidentil melakukan kegiatan touring sepeda menjelajah kawasan hutan dan desa – desa sekitar hutan.
Baca selengkapnya »

Minggu, 02 September 2012

DITEMUKAN LAGI SATU SUMBER AIR DIKAWASAN HUTAN




Jika musim kemarau menjelang , persoalan untuk memperoleh air bersih selalu menjadi masalah yang seakan menjadi lingkaran yang membelit semual orang , karena bisa dipastikan debit air yang ada tidak seimbang dengan kebutuhan air yang digunakan oleh masyarakat, karena banyaknya mata air yang berkurang atau bahkan mati.

Baca selengkapnya »

PESONA SEMBURAN LUMPUR BLEDUG KUWU


Kali pertama kaki melangkah memasuki kawasan bledug kuwu,  sepanjang mata memandang adalah hamparan tanah kosong yang ditengahnya terdapat gundukan  lumpur hitam pekat menggumpal dan merekah bak kue bika raksasa sebagian masih basah namun ada juga yang mengering. Namun sejenak kemudian terdengar dentuman keras yang memecahkan kesunyian pagi  disertai muncratnya lumpur dari perut bumi yang mambawa serta asap putih pekat  dengan kandungan  gas alam menebar aroma minyak tanah yang khas  terbawa desau angin kemarau  yang terasa kering itulah Bledug Kuwu.


Baca selengkapnya »