Jumat, 29 April 2011

KPH RANDUBLATUNG BANTU BIBIT


3500 BIBIT DISERAHKAN KPH RANDUBLATUNG UNTUK HIJAUKAN KAWASAN BLORA

Sebanyak 3500 bibit tanaman kehutanan di sumbangkan kejajaran kepolisian resort blora untuk tanaman penghijauan yang dilakukan oleh alumni Akademi Kepolisian angkatan 1989 batalyon D2.
Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir Tri Setya Pratama yang diwakili oleh KSS Bina Lingkungan Eko arif Munanto S.Hut telah menyerahkan bantuan bibit tanaman kehutanan sebanyak 3500 bibit yang terdiri dari bibit trembesi sebanyak 1500 plances, kepoh 250 plances, kawis 1500 plances serta nyamplung 250 plances. Bibit tanaman kehutanan tersebut rencananya akan dipergunakan untuk penghijauan dikawasan blora yang masuk dalam wilayah hukum Polres Blora. Dijelaskan oleh eko bahwa dalam surat permintaan yang dilayangkan ke Perhutani sejumlah 90.000 ribu plances, namun kami hanya mempunyai persediaan sejumlah tersebut, hal ini karena bibit tersebut akan dipergunakan untuk persiapan tanam tahun 2011 ini. jumlah oleh pihak Polres Blora dipergunakan untuk kegiatan penanaman pohon terkait dengan acara reuni alumni Akpol angkatan 1989 batalyon D2 yang dilakukan di Blora, kata dia.
Sementara Kepala Bagian Perencanaan Polres Blora Kompol Djohan Setyadjid mengatakan bahwa penanaman bibit tanaman kehutanan tersebut akan disebar diseluruh jajaran Polsek sebanyak 16 lokasi yang rencananya masing – masing polsek mendapatkan 5000 plances,dan untuk Polres Blora sendiri mandapatkan 10.000 plances, adapun tujuan penanaman pohon tersebut selain untuk penghijauan juga untuk mengantisipasi adanya bencana banjir serta penyelamatan sumber air di Blora, dan yang tak kalah penting adalah kami peduli akan kelestarian lingkungan serta peduli terhadap kelestarian hutan, sedangkan penanamannya direncakan pada bulan April 2011 ini karena kami perkirakan masih banyak hujan .
Wilayah Blora yang didominasi oleh tanah berkapur memang sangat rawan terhadap bencana kekeringan, hal tersebut karena tanah berkapur yang bersifat higroskopis , jika musim kemarau tiba selalu menyerap sediaan air tanah sehingga sering menimbulkan problem kekurangan air, namun dengan upaya yang dilakukan oleh pihak yang terkait melalui program penghijauan tersebut diharapkan sediaan air tanah bisa disimpan oleh akar tanaman kehutanan sehingga bisa mengurangi resiko kekeringan jika musim kemarau tiba.

Selasa, 26 April 2011

BERSUA BERSAMA SILVA SWARA FM



SILVA SWARA FM, LAYANAN INFOKOM MASYARAKAT DESA HUTAN

Silva Swara sebagai radio Komunitas Rimbawan dan Pecinta Lingkungan adalah salah satu radio yang didirikan oleh Perum Perhutani KPH Randublatung,. Awalnya radio ini yang dilaunching tanggal 11 Maret 2005 digunakan sebagai sarana komunikasi antar karyawan untuk mensukseskan sistim Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat ( PHBM ) serta program – program lain di KPH Randublatung.
Silva swara seperti halnya radio komunitas rimbawan lainnya tentunya juga mempunyai visi dan misi komunikasi . karena dengan misi tersebut arah kebijakan penyiaran juga bisa jelas dengan visi dan misinya yaitu Visi Media pembangun semangat komunitas rimbawan dan pecinta lingkungan guna terciptanya lingkungan yang serasi,selaras dan seimbang
Misinya :
1. Menyediakan media informasi, pendidikan dan hiburan sebagai inspirasi dan membangun opini masyarakat
2. Membantu mewujudkan ketentraman sekejahteraan dan keseimbangan kehidupan masyarakat sekitar hutan
3. Memfasilitasi implementasi pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat
Silva swara menjadi radio komunitas yang komplit artinya tidak hanya suara kebijakan Perhutani saja yang muncul, namun ada juga sisi berita dan hiburan yang mampu membuat pendengar bertahan di kisaran 99,9 FM.
Mengemban misi komunikasi sosial Perhutani dengan masyarakat umum merupakan salah satu layanan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat khususnya dibidang informasi dan hiburan
Denyut aktivitas radio silva swara didukung oleh beberapa penyiar sebagian besar adalah karyawan Perhutani yang mempunyai kesenangan menjadi pengisi acara dan juga beberapa orang non Perhutani, beberapa nama yang ikut mewarnai sejarah radio silva swara sebagai penyiar adalah :
1. Joko Siswanto alias Jeki forest
2. Supangat alias Ki Wonoboyo
3. Ramelan alias Ronggowulung
4. Maghdalina alias Freshy
5. Priyo Utoma alias Pakde tutuk
6. Priyono alias Odi
7. Sofa Febriyanti alias Febry
8. Supriyanti Alias Ary
9.Andan subiyantoro alias Thio

Kesemua penyiar tersebut setiap harinya selalu setia On Air untuk meramaikan khasanah informasi dan hiburan bagi masyarakat sekitar Randublatung dengan tanpa mengenal rasa bosan sesuai mata acara yang dibawakannya sehingga Silva Swara selalu tetap dikenang dan disayang.

VERIFICATION OF LEGAL ORIGINAL RANDUBLATUNG


RE ASSESMENT VLO DI KPH RANDUBLATUNG

Peninjauan ulang Verification of Legal Origin ( VLO ) yang dilakukan oleh Smart Wood tentang sistim tebangan kayu jati di Kesatuan PemangkuanHutan ( KPH ) Randublatung, telah memasuki tahun ketiga sejak keluarnya sertifikat tersebut, tujuannya untuk melakukan kajian ulang terhadap sistim tebangan kayu jati baik mulai dari pembuatan dokumen tebangan dari hutan sampai dengan di Tempat penimbunan kayu ( TPK )
Sertifikat VLO merupakan sertifikat tanda lulus pemungutan hasil hutan dari aspek hukum yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi pengelolaan hutan dunia sesuai dengan prinsip – prinsip pengelolaan hutan yang standart Forest Stewardship Council ( FSC), KPH yang telah mengantongi sertfikat VLO dikategorikan bahwa, dalam mengelola hutan oleh sebuah forest manajemen unit, sistim pemanenan hasil hutan berupa kayu jati telah sesuai dengan aturan dan prinsip – prinsip yang telah ditetapkan oleh FSC dan diakui oleh banyak Negara. Jadi secara finansial terkait dengan perolehan sertifikat yang tahun lalu diraih oleh KPH Randublatung maka kayu jati tersebut bisa dijual secara bebas keluar Indonesia tanpa ada hambatan dengan harga jual diatas rata – rata KPH yang belum meraih sertifikat VLO.
Smartwood melakukan kajian ulang terhadap sistim pemungutan hasil hutan kayu jati di KPH Randublatung, tujuannya untuk melihat apakah dalam melakukan pemungutan hasil hutan telah sesuai dengan kesepakatan dan standarisasi audit yang telah ditetapkan oleh smartwood tahun lalu, KPH Randublatung adalah satu – satunya Kesatuan Pemangkuan Hutan yang telah lulus VLO di Indonesia, Re assessment ini dilakukan setiap tahunn dengan tujuan untuk memastikan bahwa sistim pemungutan hasil hutan telah dilakukan secara konsisten oleh KPH Randublatung mulai dari kawasan hutan sampai di TPK.
re assessment VLO tersebut yang dilihat adalah dokumen - dokumen yang terkait dengan pemungutan hasil hutan maupun tata urutan pekerjaan dan kewajiban – kewajiban perusahaan terhadap negara berupa pembayaran pajak dan kewajiban lain, serta upaya konservasi lingkungan pasca tebang habis yang dilakukan oleh KPH Randublatung .

JATI PLUS PERHUTANI


1,8 JUTA BIBIT JPP UNTUK TAHUN TANAM 2011
Kesiapan Peruhutani KPH Randublatung menghadapi musim tanam tahun 2011 cukup baik untuk tahun ini telah disediakan sejumlah bibit sebanyak 1.898.300 plances yang terdiri dari tanaman jati JPP dan tanaman rimba lokal akan dialokasikan keseluruh petak tanaman yang ada di kawasan hutan yang dikelolanya.
Penyiapan bibit jati yang mempunyai kualitas yang baik serta telah siap tanam dikawasan hutan dilakukan untuk mencukupi kebutuhan tanaman tahun 2011 berupa stek pucuk yang saat ini telah ada di persemaian milik KPH Randublatung. Kepala seksi Pengelolaan Hutan KPH Randublatung Iwan Wahyu Setiawan S.Hut mengatakan bahwa untuk lokasi persemaian di wilayahnya ada dua lokasi, pertama persemaian jati berada di BKPH Beran, target pengunduhan stek pucuknya sebanyak 1.300.000 stek pucuk, untuk tahun ini pihaknya telah siap plances jati sebanyak 960.000 di persemaian tersebut, sedangkan untuk tanaman rimba campur jenis lokal seperti kesambi, ploso, trembesi dan lainnya berada di BKPH Temanjang dengan ketersediaan 938.300 plances, kedua lokasi persemaian tersebut saat ini sudah siap untuk mencukupi kebutuhan pada musim tanam tahun ini, jelasnya.
Sementara itu Asper KBKPH Beran Yoyok Martiono saat ditemui dilokasi persemaian jati mengatakan bahwa pihaknya selaku pensuplai bibit tersebut membenarkan bahwa untuk tahun ini memang telah disiapkan stek yang akan diunduh sejumlah 1.300.000, sedangkan yang kami siapkan untuk masa tanam tahun 2011 ini sejumlah 960 000 plances, jumlah tersebut disesuaikan dengan rencana tanaman tahun ini “ Kami berserta jajaran telah menyiapkan bibit sesuai dengan kebutuhan tanaman tahun berjalan dan bibit tersebut kondisinya didesain dari awal untuk bisa hidup dengan baik dikawasan hutan, hal tersebut karena telah ada teknologi yang mengarah kesitu” jelasnya. Ditambahkan bahwa untuk membuat bibit jati yang baik dan mempunyai kualitas unggul kita perlu melakukan dengan beberapa tahapan yang telah di tulis dalam standart operasional prosedur ( SOP ) mengenai persemaian tanaman jati, sehingga dalam pembuatan tersebut dapat dijaga kualitas dan kemurnian bibit yang nantinya dihasilkan. terangnya. Selain itu dalam pembuatan persemaian lanjut Yoyok ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan oleh pelaksana lapangan pertama petugas harus cerdas dalam menentukan lokasi, jumlah kebutuhan media tanam serta penghitungan jumlah bibit dan sediaan bibit sulaman apabila terjadi kematian bibit dalam perjalanan selanjutnya, kemudian keras dalam arti keras dalam berusaha, bekerja dan mengarahkan tenaga kerja, keras disini dalam mengarahkan bukan dengan kekerasan namun keras dalam membimbing, mengawasi dan melakukan proses pekerjaan sehingga sasaran pekerjaan bisa tercapai sesuai dengan tatawaktu yang ditetapkan, adapun hal yang utama adalah iklas dalam melakukan pekerjaan yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan, ketiga hal tersebut selalu kita tanamkan kepada jajaran kami dan hasilnya memang cukup memuaskan, imbuh Yoyok. Martiyono

STUDY BANDING LMDH


LMDH BELAJAR KE HUTAN WANAGAMA

Lembaga masyarakat desa hutan ( LMDH ) Randublatung yang tergabung dalam Asosiasi LMDH Wahana makarti wana melakukan study banding pengelolaan hutan rakyat di hutan wanagama milik Universitas Gajah mada Yogyakarta yang berlokasi di Kabupaten Gunung kidul, adapun tujuan pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa kondisi alam di gunung kidul hamper sama dengan kondisi ala yang ada di wilayah Kabupaten Blora yang didominasi tanah berkapur yang cocok untuk pengembangan hutan rakyat.
Sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari unsur Lembaga masyarakat desa hutan dan Perwakilan dari Perhutani KPH Randublatung, mengikuti acara tersebut yang dipimpin oleh Ketua Asosiasi LMDH Bambang Kiswanto. Menurut Bambang Kiswanto study banding ini memang bertujuan untuk menambah wawasan para anggota LMDH tentang prospek hutan rakyat yang nanti akan diterapkan dimasing – masing desa hutan, hal tersebut dengan pemikiran bahwa pengembangan hutan rakyat kedepan akan mempunyai prospek yang amat menguntungkan apabila masing – masing LMDH bisa melakukannya” ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari adanya pengembangan hutan rakyat nantinya, selain masyarakat bisa menyediakan kayu jati yang baik sesuai dengan tuntutan pasar kayu yang semakin hari semakin meningkat kebutuhannya, sekaligus dengan pengembangan hutan rakyat tersebut kondisi lahan desa hutan akan semakin baik karena disitu akan bertambah dengan adanya hutan rakyat yang mampu menyumbangkan nilai kelestarian alam, selain itu secara tidak langsung dengan pola pengembangan hutan rakyat juga bisa menyumbang sediaan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia secara umum” katanya. Pola pemikiran tersebut bukannya mengandai – andai sebab dalam sistim Pengelolaan hutan bersama masyarakat ( PHBM ) yang dilakukan oleh Perhutani bersama masyaraka desa hutant, saat ini memang mengalokasikan dana sharing bagi masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH, dimana dalam salah satu point perjanjian kerjasama tersebut sebanyak 5 % dana yang dibagikan oleh Perhutani dipergunakan untuk program pengembangan hutan rakyat.

Harapan mengenai pengembangan hutan rakyat tersebut juga dikatakan oleh Ketua LMDH Wana Bersemi Desa Gempol samsuri yang telah menjalin kerjasama pembuatan hutan rakyat bersama dengan Perhutani KPH Randublatung seluas 6 Ha di desanya beberapa tahun lalu bahwa dengan adanya pengalaman yang ditimba dari adanya study banding dari kawasan hutan wanagama tersebut pihaknya merasa beruntung karena kondisi lahan yang ada di desa gempol ternyata lebih baik dan bersahabat dari pada lahan yang ada di Gunung kidul tersebut “ kami menjadi lebih termotivasi dengan adanya pengalaman yang baru saja kami lihat dan rasakan sendiri karena di wilayah desa kami yang alamnya lebih bersahabat ternyata masih kalah dengan semangat warga gunung kidul untuk berupaya menyulap lahan tandus menjadi kawasan yang subur, dan ini akan kami bawa untuk memnerikan pengertian dan support bagi anggota LMDH wana Bersemi kata Samsuri.
Pada kesempatan yang sama wakil Administratur Perhutani KPH Randublatung Untoro Tri Kurniawan S.Hut.MM yang mengikuti study banding tersebut menambahkan bahwa melalui sistim PHBM ini Perhutani bertekad untuk mensejahterakan masyarakat desa hutan secara maksimal, salah satunya ya melalui PHBM tersebut, tekait dengan pengembangan hutan rakyat yang akan dikembangkan oleh LMDH pihaknya menyambut baik, karena dengan adanya hutan rakyat yang semakin luas diwilayah kerja KPH Randublatung, tentunya juga akan menguntungkan semua pihak. “ ini merupakan tujuan utama sistim PHBM yaitu Perhutani memberikan sharing bagi LMDH agar dana tersebut dipergunakan untuk usaha lain yang bersifat dinamis sehingga nantinya masyarakat tidak secara terus menerus menggantungkan Perhutani dalam perolehan dana sharing produksi, dalam artian mereka bisa lebih mandiri dengan pancingan dana sharing yang kita berikan” kata Untoro.


TANAMAN AWAL TAHUN SOLUSI KEBERHASILAN

Keberhasilan tanaman dalam sebuah petak tidak saja ditentukan oleh factor teknis sari Perhutani, factor non teknis berupa andil masyarakat desa hutan pun juga ikut andil dalam mewujudkan sukses pembuatan tanaman tersebut hal ini sudah menjadi semacam lingkaran yang tak bisa diputuskan antara Perhutani dan masyarakat desa hutan
Tanaman awal tahun 2011 dijadikan tolok ukur bagi keberhasilan perusahaan , karena secara teknis bibit yang dipakai sudah lebih baik karena berasal dari stek pucuk yang siap tanam selain itu kondisi kesuburan lahan juga masih baik didukung ketersediaan air yang melimpah, hal tersebut dikatakan Asper KBKPH Ngliron Lukman jayadi dilokasi tanaman petak 39d RPH Kedungringin seluas 19,3 Ha yang ditanami Jati Plus Perhutani ( JPP ) asal stek pucuk.
“ Memang tanaman awal tahun ini mempunyai beberapa keuntungan karena pada lokasi ini asalnya dari bekas tebang habis sehingga kondisi lahannya masih subur, dan ini sekaligus juga mempercepat proses penutupan lahan yang ada akibat dari proses tebangan tersebut. Dikatakan oleh Lukman jayadi bahwa kalau dikatakan dalam membuat tanaman Perhutani memang sudah ahlinya dari sisi teknis, namun yang tidak bisa kita tionggalkan bahwa dalam membuat dan mensukseskan tanaman tersebut ada keterlibatan pihak lain yaitu masyarakat desa hutan yang tergabung dalam LMDH jelasnya. Untuk petak 39d ini kami mengajak LMDH Sidodadi mulya Dsa ngliron melalui seksi tanaman untuk mencarikan pesanggem yang terampil dan sudah terbiasa dalam pekerjaan dikawasan hutan, hal ini selain memberikan lapangan kerja baru bagi warga sekitar juga dalam sistim PHBM tersebut keterlibatan masyarakat ( LMDH ) memang diperlukan karena nantinya mereka akhirnya juga akan mendapatkan sharing dari kegiatan kehutanan ini.
Lukman menambahkan juga bahwa pola kerja yang diterapkan di wilayah kerjanya adalah membentuk kelompok/ blok yang masing masing blok tersebut diketuai oleh pesanggem itu sendiri, kemudian mereka dimotovasi agar masing – masing blok tersebut bisa memelihara tanaman jati yang menjadi tanggung jawabnya , kemudian dilakukan penilaian antar blok yang dilakukan oleh ketua nya masing – masing, dan pemenangnya kami sediakan semacam hadiah untuk merangsang kinerja mereka” Jadi semacam kompetisi pembuatan dan pemeliharaan tanaman.
Sementara itu dilingkup internal mandor tanam juga dilakukan study banding dalamm wilayah BKPH Ngliron dengan tujuan agar tiap mandor tanam bisa mengetahui dan memahami kekurangan dan kelebihan pada masing – masing petak yang menjadi tanggung jawabnya, apabila ada kekurangan dibahas bersama dan segera dilakukan perbaikan, hal itu semata – mata untuk menutup kekurangan yang ada dibidang tanaman.
Diingatkan juga oleh Lukman jayadi bahwa dalam upaya mencapai sukses tanaman tersebut peran aktif semua pihak juga sangat berpengaruh peran tersebut mulai dari Administratur sampai jajaran bawahnya untuk lebih peduli terhadap sukses tanaman yang sudah menjadi komitmen bersama, mulai dari masalah ketersiapan lahan, bibit dan ketersediaan tenaga kerja sampai dengan evaluasi dan monitoring itu sangatlah diperlukan karena upaya tersebut merupakan salah satu pengawalan terhadap sukses tanaman tahun 2011 yang dicanangkan oleh Perhutani dan yang penting dalam melakukan kegiatan apapun terkait dengan pekerjaan kita harus ikhlas setiap melakukan pekerjaan dan keikhlasan ini menjadi konci utama dari setiap sukses yang kita raih.tandas Lukman.

SITUS EKOLOGI KESONGO


SUMBER LUMPUR KESONGO

Sumber Lumpur kesongo merupakan sebuah keajaiban alam yang ada di KPH Randublatung, terletak di petak 141 RPH Padas,BKPH Trembes dengan luas + 100 Ha, berupa hamparan tanah kosong yang sebagian ditumbuhi rumput serta genangan air ( rawa ) dan menjadi tempat singgahnya beberapa jenis burung.
Berjarak sekitar 30 Km dari arah Randublatung kebarat ( Kecamatan gabus, kabupaten Grobogan ) memang memiliki beberapa keistimewaan, kawasan kesongo selalu mengeluarkan lumpur dingin berasal dari letupan kecil setiap saat dan bersifat sporadik
Lokasi sekitar lumpur kesongo dimanfaatkan oleh masyarakat dukuh Pekuwon lor dan Sucen mencari rumput wlingi (Scirpus grossus L.), jenis rumput lain adalah Rumput Grinting (Cynodon dactylon), Rumput Sunduk Welut (Cyperus difformis).
Selain itu pada titik ledakan yang dinamakan keraton yang bisa mengeluarkan letupan lumpur apabila dituang dengan susu cair dan dari letupan tersebut bisa dilihat seberapa kuat dan besar keinginan pengunjung tentang suatu niat yang diinginkan, ritual ini bisa dilakukan di keraton tersebut dengan dipandu oleh jurukunci.
Kawasan kesongo juga merupakan habitat beberapa jenis burung (aves) seperti Bangau tong-tong (leptotilos javanicus), manyar jambul (Ploccus manyar), belibis (Dendrocygna javanica), Belibis Batu (Dendrocygna javanica), Alap-alap capung (Microhierax frigillarius) untuk jenis alap-alap capung ini sudah masuk kategori hampir punah
untuk jenis Amphibi ditemukan 6 jenis yaitu Katak Tegalan (Fejervarya limnocharis), Katak Hijau/Sawah (Fejervarya cancrivora), Bencok (Rana chalconota), Bangkong Kerdil (Limnonectes microdiscus), Kongkang Jengkrik (Rana nicobariensis), Katak Pohon Jawa (Rhacoporus javanus)
Kesongo dianggap keramat oleh penduduk sekitar karena ada kaitannya dengan legenda jawa Joko linglung , dimana pada tempat tersebut konon pernah ada kejadian hilangnya 9 anak gembala yang ditelan oleh ular penjelmaan joko linglung, dan sampai sekarang cerita tersebut masih mewarnai budaya masyarakat jawa. Keajaiban lain di padang kesongo tersebut kadang juga terjadi letupsn besar yang dinamai “kurdo” oleh masyarakat, kurdo ini biasanya menelan korban berupa matinya puluhan burung yang bersarang dikawasan itu , dan korban letusan berupa beberapa jenis burung oleh beberapa orang dimanfaatkan untuk lauk sehari - hari .
Kesongo merupakan situs ekologi yang dimiliki oleh KPH Randublatung serta sudah masuk dalam peta situs ekologi, kalau kita ingin melihat segerombolan burung bangau tong-tong bisa mendatangi kawasan kesongo pada jam – jam tertentu, serta sekawanan kerbau milik masyarakat yang dilepaskan pada padang rumput yang ada dilokasi tersebut yang letaknya tak jauh dari rawa – rawa yang ada, hal ini bisa menjadi obyek yang menarik selain pemandangan alam berupa hamparan lumpur mengering namun lembab dibagian bawahnya yang keluar dari perut bumi

SITUS BUDAYA JATI DENOK


JATI DENOK YANG MENAWAN

Denok adalah kata yang identik dengan gadis cantik yang mempunyai tubuh sintal padat berisi serta cantik, ungkapan tersebut sangatlah pas jika kita melihat sebatang pohon jati yang tumbuh besar dan kokoh dengan hiasan gambol dikawasan hutan Randublatung yang dinamai Jati denok oleh masyarakat setempat.
Adalah sebutan untuk sebatang pohon setinggi 30 meter yang berada di petak 62 RPH Temetes BKPH Temajang KPH Randublatung yang mempunyai keliling 650cm dan diperkirakan berusia 300 tahun lebih, konon sebutan jati denok masih erat kaitannya dengan sejarah Kedung putri ( nama situs lokal ), pohon tersebut konon diinjak oleh Jonggrang prayungan ketika ia ingin melihat kecantikan putri Citrowati dari negara Purwo carito yang sekarang dikenal dengan Dusun Gumeng
Karena kesaktian yang dimiliki oleh jonggrang prayungan tersebut, pohon jati yang diinjak tidaj kuat menahan beban yang akhirnya tertekan dan membesar membentuk tonjolan ( gembol) pada pohon tersebut, uniknya disekitar pohon tersebut sampai sekarang masih dipergunakan untuk mendapatkan wangsit ( petunjuk gaib) dari leluhur
Seiring dengan berjalannya waktu, jati denok kini menjadi monument hidup dan berdiri kokoh melengkapi kekayaan flora di kawasan hutan KPH Randublatung, bahkan jati denok tersebut sudah ditetapkan sebagai kekayaan budaya oleh Pemkab Blora sebagai situs budaya lokal Blora
Lokasi jati denok tersebut dapat ditempuh dari KPH randublatung kearah Blora ( + 26 Km ) menyusuri kawasan hutan jati yang berada di jajaran pegunungan kendeng selatan.