Kamis, 22 Maret 2012

Perhutani Kaji Penanam Pohon Karet di Hutan Blora


 Perhutani terus melakukan inovasi terkait pengelolaan hutan di Blora. Tak hanya upaya memperpendek usia pohon jati melainkan juga menemukan tanaman yang cocok dikembangkan di kawasan hutan di Blora.
Kepala Unit I Perhutani Jateng, Teguh Hadi Siswanto, saat pelantikan sejumlah pejabat Perhutani pendopo rumah dinas bupati Blora mengemukakan untuk meningkatkan produktivitas hutan di Blora perlu adanya kajian tentang pemilihan jenis tanaman selain jati. Yakni dengan daur pendek dan cocok dengan kondisi tempat tumbuh di pegunungan kendeng kapur utara. "Hingga kini sedang dilakukan kajian tentang tanaman karet oleh tim Balitbang perkebunan di Salatiga. Cocok apa tidak tanah kapur ditanami karet," ujarnya. Di sisi lain, Teguh Hadi Siswanto mengungkapkan inovasi lainnya yang dilakukan Perhutani untuk meningkatkan produktivitas hutan di wilayah Blora adalah dengan melakukan penanam pohon jati yang usianya lebih pendek dibanding jati alam. Jati unggul tersebut pada usia 20 tahun sudah bisa menyamai jati biasa yang usianya 40-60 tahun. "Sehingga usia saat pohon ditebang juga bisa lebih pendek,"  Teguh menyebutkan hutan jati di Blora yang luasnya mencapai 81.809 hektar selama ini telah memberikan kontribusi pendapatan negara dan daerah. Diungkapkan bahwa  setiap tahun sumbangan yang diberikan kepada Blora mencapai Rp 58,5 miliar. Diantaranya berasal dari pajak Rp 21 miliar, pengelolaan sumber daya hutan (PSDH) Rp 17 miliar, sharing produksi Rp 4 miliar dan hasil pangan berupa padi serta jagung melalui Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) sebanyak 9.312 ton dengan nilai Rp 16,5 miliar.

Baca selengkapnya »

Minggu, 18 Maret 2012

PELATIHAN METODE KERJA BIDANG TEBANGAN YANG AMAN


Pelatihan tentang keamanan pekerjaan bidang produksi tebangan kayu jati dilakukan pada mandor  dan crew tebangan , materi pelatihan adalah penentuan zona aman, arah rebah pohon cara pengawasan kesiapan peralatan tebang serta prosedur pengamanan lokasi kerja.
Baca selengkapnya »

LMDH RANDUBLATUNG BELAJAR SISTIM PERTANIAN TERPADU


Sebanyak 45 orang yang terdiri dari unsure LMDH dan stake holder lainnya melakukan kunjungan kerja ke Lembah Hijau Multifarm ( LHM )Sukoharjo guna mememperoleh gambaran dan informasi  tentang usaha pertanian terpadu  meliputi  peternakan , perikanan dan budidaya tanaman hortikultura yang dilakukan oleh yayasan tersebut
Main set usaha pertanian terpadu lembah hijau multi farm tersebut  agaknya bisa sedikit  menjawab   tantangan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan dengan araknya penggunaan bahan anorganik dalam kegiatan pertanian secara umum, core bisnis usaha yang  berbasis nabati dengan memanfaatkan limbah peternakan untuk di daur ulang menjadi beberapa produk lain  namun masih ada keterkaitan antar bagian , jadi semacam simbiosis mutualisme dimana satu produk pertanian yang dihasilkan bergantung dari produk lain yang ada pada perusahaan tersebut, hal ini yang menarik minat asosiasi LMDH wahana makarti wana untuk bertandang ke perusahaan tersebut guna memperoleh penjelasan tentang  pola pertanian terpadu yang dilakukan secara profesional.
Baca selengkapnya »