Jumat, 25 Februari 2011

KPH RANDUBLATUNG DAN LMDH WANA LESTARI TANAMI SEMPADAN EMBUNG


LMDH WANA BERSEMI dan PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG HIJAUKAN KAWASAN EMBUNG

Upaya penyelamatan lingkungan melalui penanaman pohon dilakukan oleh semua lapisan masyarakat yang peduli akan kelestarian alam, Kepedulian tersebut tergambar dari adanya gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh jajaran Perhutani KPH Randublatung bersama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH) Desa Jegong Kecamatan jati, Blora yang secara bersama – sama melakukan penanaman pohon disekitar embung Desa jegong serta penanaman turus jalan.
Gerakan penanaman pohon yang bertujuan untuk menyelamatkan sempadan sungai dan embung tersebut pelaksanaannya dilakukan bersama antara Muspika Kecamatan jati , taruna Akademi Militer serta jajaran Perhutani KPH Randublatung yang melakukan penanaman secara serentak dengan harapan agar lingkungan sekitar embung dan jalan desa antara dukuh Jegong dan Kemadoh tersebut dalam waktu dekat terlihat hijau dan teduh sehingga bisa mengurangi sedimen embung yang bisa mengancam kelestarian dan fungsi bangunan tersebut, hal tersebut dkatakan oleh Margono asper/KBKPH Kemadoh disela – sela acara penanaman pohon , lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan ini kami sengaja melibatkan banyak unsure dengan maksud agar setelah acara penanaman ini tercipta sebuah pengertian bahwa untuk merawat dan membesarkan tanaman memang diperlukan kepedulian yang tinggi sehingga tujuan utama penyelamatan kawasan sempadan sungai dan turus jalan bisa terealisasi dengan baik.
Sementara itu wakil Administratur KPH Randublatung Untoro T Kurniawan S.Hut.MM yang mewakili Administratur memberikan pengertian kepada taruna Akademi militer yang juga terlibat dalam acara penanaman pohon tersebut mengatakan bahwa pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perhutani saat ini dilakukan dengan sistim PHBM, dimana dalam sistim tersebut masyarakat desa hutan melalui LMDH diikut sertakan juga dalam ikut mengelola dan memanfaatkan potensi sumberdaya hutan yang ada di sekitarnya, kesertaan tersebut bisa dilihat dari adanya penanaman empon – empon didalam kawasan hutan tua serta kegiatan agro forestry lainnya, hal tersebut dengan harapan agar masyarakat merasa ikut memiliki kawasan hutan untuk kegiatan yang bersifat mendongkrak pendapatan mereka dari sisi perekonomian, namun diingatkan pula bahwa dengan sistim PHBM tersebut status penguasaan dan pengelolaan hutan tetap dikuasai oleh Perhutani sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku jelasnya.
Terkait dengan adanya sistim PHBM yang ada di Desa Jegong tesebut ketua LMDH Wana Lestari Desa Jegong Yomo mengatakan bahwa penggunaan dana sharing yang dikelola oleh LMDH di prioritaskan menjadi tiga hal pokok yaitu masalah sosial,ekonomi dan lingkungan , hal ini memang menjadi prioritas di desa kami karena ketiga masalah tersebut saling terkait kepentingannya antara masyarakat desa hutan dengan Perum Perhutani dan perlahan tapi pasti kami selaku pengurus LMDH akan berupaya untuk melakukan perubahan di Desa Jegong melalui sistim PHBM yang saat ini menurut kami merupakan salah satu sistim pengelolaan hutan yang mampu menampung dan menjembatani kepentingan masyarakat desa hutan untuk lebih berperan aktif dalam upaya peningkatan taraf hidupnya.( Andan.S )

KPH RANDUBLATUNG LATIH KESAMAPTAAN POLISI HUTAN


POLISI HUTAN KPH RANDUBLATUNG LATIHAN KESAMAPTAAN
Kesiapan fisik bagi anggota Polisi hutan ( Polhut) harus selalu dijaga, karena dalam melakukan tugas sehari – hari Polisi hutan selalu dihadapkan pada kondisi alam kawasan hutan terbuka sehingga fisik mereka harus selalu prima, hal tersebut yang diharapkan dari pelatihan kesamaptaan personil Polhut KPH Randublatung yang diikuti oleh 36 personilyang terdiri dari anggota Polhutmobil serta Polisi hutan teritorial yang diberangkatkan dari masing – masing wilayah Asper ( BKPH ) se wilayah Randublatung.
Pelatihan kesamaptaan personil yang dilakukan di lapangan Olahraga Randubaltung tersebut dibawah bimbingan langsung dari petugas Biro Perlindungan hutan Perum Perhutani Jawa Tengah dengan materi baris berbaris dan penghormatan umum juga diberikan pembekalan bela diri praktis berupa teknik serangan, pertahanan serta melumpuhkan lawan.
Menurut Law Officer Perhutani Unit I Jawa Tengah AKBP Tejo Tri joko dalam amanatnya mengatakan bahwa kesiapan fisik masing – masing personil Polisi hutan memang harus dijaga karena dengan kesiapan tersebut, dalam melakukan tugas patroli rutin tidak akan merasa malas dan selalu siap, selain itu dalam melakukan tugas sehari – hari anggota Polhut juga harus membekali diri dengan peralatan keselamatan diri yang telah diberikan oleh perusahaan, jelasnya. Ditambahkan oleh Tejo bahwa dengan sistim Pengelolaan hutan lestari yang ditempuh oleh Perhutani saat ini memang pola pengamanan hutan tidak harus dilakukan dengan cara represif melainkan dengan cara pendekatan sosial kepada masyarakat, namun demikian kewaspadaan dan kesiapan anggota harus menjadi prioritas utama sehingga apabila ada kejadian gangguan keamanan hutan kita sudah siap sedia. Katanya dihadapan peserta pelatihan.
Terkait dengan kesiapan fisik tersebut oleh KSS Keamanan Perum Perhutani jawa Tengah Agung Riyanto SH juga diberikan materi beladiri praktis yang sering dipergunakan dalam mengamankan kawasan hutan apabila terjadi gangguan pencurian kayu.” Materi ini perlu kami sampaikan karena dalam pelaksanaan pekerjaan dihutan kemungkinan bentrok fisik dengan pelaku pencurian pasti bisa saja terjadi, dan dengan telah dimengertinya cara pembelaan berupa penyerangan, pertahanan dan pelumpuhan pelaku tersebut diharapkan personil polhutmobil maupun Polhut teritorial bisa melakukan tugasnya secara baik “kata Agung riyanto usai memberikan pelatihan beladiri.
Pelatihan kesamaptaan tersebut selain menilai kesiapan personil juga melihat kesiapan dan kelengkapan peralatan pengamanan mulai dari ketercukupan tongkat cabang, kesiapan kendaraan bermotor maupun kesiapan mobil patroli yang dipergunakan untuk kegiatan sehari – hari.