Kamis, 22 Desember 2011

PEDULI BUDAYA ASLI


Senin, 19 Desember 2011

KPH RANDUBLATUNG PEDULI ANAK SEKOLAH


Pengenalan  lingkungan hutan bagi anak – anak dilakukan untuk pentingnya mengetahui fungsi hutan bagi kehidupan manusia, pengenalan tersebut berupa pemberian pelajaran ekstra kurikuler yang dilakukan oleh jajaran rimbawan di sekolah dasar maupun taman bermain serta taman kanak – kanak khususnya yang berada dalam wilayah desa hutan .
Komunikasi yang intensif dengan masyarakat dilakukan untuk menciptakan opini positif terhadap Perusahaan, komunikasi tersebut bisa berbentuk olahraga bersama maupun kegiatan lain yang ada kaitannya dengan situasi / kegiatan lokal sebuah desa hutan, salah satu kiat yang dilakukan adalah dengan membangun komunikasi  dengan  anak – anak sekolah yang dilakukan di salah satu desa hutan yang telah bergabung dengan Perhutani dalam sistim PHBM.” Jajaran Rimbawan Perhutani KPH Randublatung yang  terdiri dari unsure Polhutmobil, Asper KBKPH  dan bidang yang terkait dengan masalah komunikasi massa selalu melakukan kegiatan social dengan mazsyarakat secara rutin, hal tersebut dilakukan untuk menggandeng mereka agar bisa diajak bekerja bersama mengamankan hutan , karena saat ini pengelolaan hutan juga melibatkan masyarakat yang tergabung dalam wadah Masyarakat Desa Hutan ( MDH )” demikian dikatakan wakil Administratur Randublatung Untoro Tri Kurniawan pada saat melakukan  komunikasi sosial berupa penyerahan buku tulis kepada anak sekolah dasar banglean III dan taman bermain anak Mutiara Rimba di Desa banglean belum lama ini. Dijelaskan bahwa kegiatan komunikasi dengan anak – anak usia dini tersebut dilakukan karena  pada fase tersebut mereka masuk fase gold brain atau fase emas pada pola piker anak, artinya jika kita arahkan anak – anak tentang makna dan fungsi lingkungan hutan , mereka akan cepat mengerti dan menyerap apa yang kita informasikan , namun harus kita lakukan dengan bahasa yang sederhana sesuai dengan pola pergaulan mereka sehari – hari. Dari adanya sambung rasa dengan anak – anak tersebut diharapkan akan tercipta opini bahwa  didalah kehidupan sehari – hari mereka yang nantinya selalu berkutat dengan hutan bisa tumbuh sikap dan perilaku bahwa menjaga dan melestarikan hutan merupakan salah satu hal yang penting u ntuk kehidupan manusia.” Kita memang membidik anak – anak untuk diberikan motivasi dan pengertian tentang lingkungan hutan secara umum, hal tersebut karena  dalam keseharian mereka tak bisa lepas dari adanya hutan disekitar kehidupannya” Tambah Untoro.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Ketua LMDH Wana Sumber Rejeki desa Banglean Sukardi menyambut baik dengan adanya niat Perhutani untuk membantu anak – anak dalam memenuhi kebutuhan sekolah yang ada di desanya”kami sangat berterima kasih kepada Perhutani KPH Randublatung yang telah memperhatikan kebutuhan anak – anak sekolah melalui pola komunikasi social ini, kebetilan kami selaku Kepala Sekolah SD Negeri III Banglean sekaligus juga pelindung dari Taman bermain anak Mutiara Rimba yang ada di tengah hutan jati. Kata pria asal Gunung kidul yang telah menetap didesa tersebut. Dijelaskan oleh Sukardi bahwa dana sharing yang diperoleh dari Perhutani tiap tahun kepada LMDH wana sumber rejeki tersebut memang sebagian dialokasikan untuk kemajuan pendidikan di desanya “ dari perolehan dana sharing beberapa tahun lalu kami alokasikan untuk mendirikan PAUD Mutiara Rimba, taman kanak – kanak serta membantu operasional sekolah dasar dan pemberian  bea siswa bagi anak – anak sekolah di Banglean ini, dengan harapan agar anak – anak selaku generasi penerus kedepan akan lebih baik kualitas sumber daya manusianya karena mendapatkan pendidikan yang cukup ,  “ kata sukardi.

Jumat, 16 Desember 2011

VIDEO JATI DENOK


INFO VISUAL





Rabu, 14 Desember 2011

14 KK TINGGALKAN KAWASAN HUTAN


Permasalahan tenurial merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan waktu lama untuk mengurai, karena permasalahan ini juga menyangkut persoalan ekonomi dan social sebuah kelompok masyarakat sekitar hutan, namun seberat apapun masalah tersebut harus diselesaikan guna mempertahan kan kawasan hutan dari penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Salah satu permasalahan tenurial yang berhasil diurai dah dihapus dari daftar panjang permasalahan yang mengikuti arus pengelolaan hutan selama ini, adalah di petak 74 RPH Kemadoh BKPH Pucung KPH Randublatung, dimana sebelumnya pada lokasi tersebut terdapat 14 Rumah selama lima belas tahun menduduki kawasan hutan namun untuk pertengahan tahun 2011 ini telah kembali ke desa asal masing – masing.
Keberhasilan penanganan masalah tenurial dilakukan secara bertahap untuk memindahkan  14 pemukim dikawasan hutan terus dilakukan secara kontinyu dengan melibatkan berbagai pihak, hasilnya mereka secara sukarela meninggalkana basecamp yang selama ini menjadi tempat hunian kedua setelah rumah milik mereka sendiri di desa. Hal tersebut dikatakan oleh Ence Sunarya Asper KBKPH Pucung dan Poedji KRPH Kemadoh,” Permasalahan ini memang menjadi target kita bersama untuk segera diselesaikan, dan pada bekas hunian tersebut akan kami lakukan penanaman kembali dengan tanaman kehutanan sehingga tidak terjadi pembukaan lahan secara nyata, adapun jenis yang akan kami tanam nanti adalah Jati ( Tectona Grandis ) dengan tanaman tepi Mindi ( Melia azadarach) , penanaman dengan jati ini kita lakukan dengan pertimbangan bahwa lokasi bekas pemukiman tersebut masih memungkinkan dam solum tanahnya masih tebal karena bercampur dengan kompos yang dihasilkan dari ternak mereka “ jelasnya
Disinggung tentang cara menangani permasalahan tenurial yang ada diwilayah kerjanya Ence Sunarya mengatakan bahwa memang awalnya kita lakukan pendekatan kepada mereka tentang keberadaan pemukiman yang ada dikawasan hutan itu tidak diperkenankan oleh Pimpinan Perhutani, Karena hal tersebut bisa mengganggu kelestarian serta proses pengelolaan hutan secara lestari, “ Awalnya kita melakukan pendekatan dengan melibatkan unsur Muspika dan Desa , hal ini dengan harapan bahwa mereka masih menjadi bagian dari Desa tersebut, dengan memberikan pengertian bahwa bermukim dalam kawasan hutan apabila terlalu lama itu juga bisa merugikan mereka sendiri karena sulit untuk berinteraksi dengan masyarakat luas, selain itu lanjut Ence selaku Asper KBKPH kita selalu mengadakan pendekatan terhadap masyarakat baik melalui forum resmi  dengan LMDH serta Perangkat Desa lain maupun informal dengan cara berbaur dengan para penggarap yang ada dikawasan hutan sehingga mereka merasa mendapatkan perhatian dari Pak Sinder dan pak Mantri , nah pada kesempatan tersebut kita lakukan dialog yang intinya bahwa menggarap kawasan hutan yang dilakukan secara serampangan tersebut tidak diperbolehkan oleh Perhutani karena bisa menyebabkan kerusakan lingkungan dan sebagainya. Pendekatan secara pribadi ini ternyata mampu memberikan hasil yang signifikan karena untuk tahun ini tunggakan masalah tenurial yang ada di BKPH kami tinggal 3,5 Ha . Sementara itu KPRH Kemadoh Poedji berharap dengan telah selesainya permasalaha tersebut pihaknya berharap agar kawasan yang dulunya bekas pemukiman secepatnya bisa dihutankan kembali sehingga potensi hutan yang ada diwIlayahnya tidak akan berkurang akibat persoalan tenurial hal ini untuk menjaga image masyarakat bahwa permasalahan penghutanan kembali memang menjadi tugas pokok kami dan itu tidak bisa ditawar , katanya.

HASIL AKHIRNYA HARUS JADI HUTAN


Pembuatan tanaman merupakan langkah awal  investasi  bagi Perhutani , karena sebagai asset maka langkah selanjutnya harus diperhatikan yaitu berupa perawatan dan pengawalan tanaman tersebut sampai menjadi hutan produksi, jika tanaman gagal maka harapan akan melakukan panen akan semakin tipis pula
Sebagai salah satu asset perusahaan pembuatan tanaman harus dilakukan secara baik sesuai dengan petunjuk yang berlaku, karena keberhasilan tanaman adalah keberhasilan  dari sebuah rantai pekerjaan yang ada di Perhutani, Demikian kata Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir Tri setya Pratama di petak 56 RPH Pucung,BKPH Pucung dalam acara pelatihan kerja bagi mandor tanam yang diikuti oleh segenap Asper KBKPH, KRPH  serta unsur LMDH yang ada. Dikatakan bahwa untuk menanam sebuah pohon semua orang bisa, namun untuk melakukan perawatan lanjutan dari plances yang ditanam tersebut perlu kerja yang  serius “ Perawatan tanaman  pada kawasan hutan harus dilakukan secara baik dan benar sesuai dengah tata waktu , ibaratnya tanaman itu keluarga kita jadi harus selalu diawasi pertumbuhannya, dengan cara melakukan penyiangan serta pemupukan yang disesuaikan dengan waktu serta dosis pupuk yang diperlukan untuk tiap pohon” jelasnya.  Diingatkan juga bahwa keberhasilan sebuah petak tanaman tidak lepas dari peran beberapa pihak “ Keberhasilan atau sukses tanaman menjadi hutan sebagai goalnya memang tidak lepas dari berbagai pihak yang terkait, selain kerja keras mandor tanam juga keterlibatan pesanggem dan yang tak kalah penting adalah faktor keamanan , baik aman dari gangguan hama berupa ternak , kebakaran maupun faktor lain yang tidak kita perhitungkan “.
 Terkait dengan pola manajemen perusahaan setiap mandor tanam harus mampu untuk  melakukan tindakan memilih , memilah dan mengambil keputusan dalam setiap melakukan pekerjaan sehingga apa yang dikerjakan tersebut sesuai dengan harapan perusahaan. “ jajaran Pimpinan Perusahaan sangat merespon terhadap keberhasilan tanaman utamanya pada tanaman jati plus perhutani yang selalu dimonitor perkembangannya, dan salah satu wujud kepedulian tersebut  setiap tahun selalu dilakukan evaluasi tentang perkembangan tanaman dan bagi para mandor tanam yang berprestasi tentunya  ada reward yang diberikan kepada mandor tanam, Reward tersebut tujuannya selain untuk memacu semangat para rekan – rekan mandor tanam juga sekaligus sebagai perangsang agar kedepan pola persaingan secara sehat untuk meraih prestasi tertanam dalam setiap petugas yang ada dilapangan” jelasnya.
PARTISIPASI AKTIF  PERUSAHAAN
Menyambut gerakan Indonesia menanam tahun ini Perhutani KPH Randublatung juga telah melakukan penanaman pohon baik yang ada dalam kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan, salahsatu contoh  penanaman didalam kawasan hutan adalah dengan melakukan penanaman bersama antara Perhutani , Muspika dan batalyon 410 Alugoro di petak 46 RPH Ngampel BKPH Banyuurip dengan melakukan penanaman disekitar sempadan sungai , sedangkan untuk luar kawasan hutan juga dilakukan penanaman bersama di wilayah Kecamatan Randublatung yang pelaksanaannya dilakukan bersama antara Muspika dan Pemerintah Desa yang tempatnya dijadikan lokasi penanaman “ Untuk gerakan Indonesia menanam tahun ini Perhutani telah memberikan bantuan bibit tanaman kehutanan sebanyak 1500 plances yang terdiri dari tanaman jati dan tanaman rimba campur , dari sekian jumlah tersebut telah ditanam secara serentak di beberapa lokasi diantaranya sekitar gelora randublatung, kemudian Desa kadengan, Desa Bekutuk dan Desa PIlang dengan adanya niat baik tersebut Perusahaan selalu merespon dengan baik karena ini merupakan salah satu pola komunikasi sosial terhadap masyarakat yang langsung bisa dilihat hasilnya “ Kata Kasi PSDH Perhutani KPH Randublatung  Iwan Wahyu setiawan

Selasa, 13 Desember 2011

OPERASI WANA LESTARI AMANKAN 5 M2 KAYU JATI ILEGAL DAN 1 UNIT GERGAJI CIRCLE


Operasi wana Lestari yang dilakukan KPH Randublatung  tahun 2011 adalah merupakan program bersama antara  Perhutani  dan Kepolisian Resort Blora yang bertujuan  untuk mengamankan kawasan hutan  dari gangguan keamanan yaitu pencurian tegakan pohon. 
 Kegiatan Operasi wana Lestari 2011  yang melibatkan unsur kepolisian baik dari Polres Blora, Polsek Kradenan serta Polsek Randublatung yang dipimpin oleh kanit  Reskrim Polres Blota Ipda Heri Dwi Utomo SH,  merupakan tindak lanjut temuan lapangan anggota polhut serta adanya  laporan dari masyarakat yang masuk  terkait dengan meningkatnya eskalasi pencurian kayu jati dari kawasan hutan yang ada disekitar lingkungan mereka, dan laporan tersebut kami tindak lanjuti dengan operasi berskala represif, berhasil mengamankan 1 buah mesin gergaji circle , 3 orang tersangka serta 5,036 m2  dalam bentuk persegian  kayu jati illegal yang didapatkan dari 2 wilayah kecamatan yaitu Kradenan dan  Randublatung semuanya  masuk dalam jangkauan keamanan KPH Randublatung, hal tersebut dikatakan oleh Wakil Adm. Wilayah Selatan Untoro Tri Kurniawan.S.Hut MM  diruang kerjanya .
Dalam kegiatan Operasi Wana Lestari kali ini pihaknya bersama dengan unsur kepolisian untuk melakukan penggeledahan pada rumah penduduk yang dicurigai menyimpan kayu illegal, “ dalam melakukan penggeledahan tim OWL kami juga menyertakan jajaran Penguji kayu Perhutani yang mempunyai tugas untuk membedakan  kayu yang kami temukan dilapangan apakah asalnya dari hutan Negara atau dari hutan rakyat sehingga dengan adanya OWL ini kami tidak mengharapkan ada gejolak karena adanya tindakan yang bisa merugikan rakyat dan penguji kayu ini merupakan tenaga ahli yang dimiliki Perhutani katanya.
 Disisi lain dengan adanya OWL ini kami selaku instansi yang dipercaya mengelola hutan di wilayah KPH Randublatung ini bersama dengan  jajaran terkait juga ingin menciptakan efek jera bagi masyarakat sekitar hutan karena tindakan dan perilaku tersebut sangat bertentangan dengan undang – undang yang berlaku di Negara ini. “ Dengan adanya Operasi Wana lestari yang dilakukan oleh jajaran Perhutani dan Polri ini diharapkan untuk tahun kedepan angka gangguan keamanan hutan berupa pencurian kayu jati bisa menurun apalagi sekarang sudah ada sistim PHBM yang dilakukan oleh Perhutani dan LMDH kita berharap banyak melalui PHBM kondisi kawasan hutan akan semakin mantap dalam hal keamanan hutan “ Katanya.

Ir Tri Setya Pratama : TANAMAN MERUPAKAN SALAH SATU ASSET PERUSAHAAN


Tanaman merupakan asset Perusahaan, jika pembuatan tanaman gagal maka harapan untuk melakukan pemanenan akan semakin jauh dari kenyataan, hal tersebut dikatakan oleh Administratur Perum Perhutani KLPH Randublatung It Tri Setya Pratama saat melakukan pelatihan tanaman di petak 32 RPH Banyuurip BKPH Temanjang.
Pembuatan tanaman merupakan salah satu mata rantai pekerjaan yang ada di Perhuatni , dapat dikatakan bahwa kenerhasilan dibidang tanaman merupakan keberhasilan investasi perusahaan kedepan, oleh karena itu dalam dalam setiap awal pekerjaan selalu dilakukan penyegaran / pelatihan pembuatan tanaman bagi jajaran lapangan mulai dari asper /KBKPH, KRPH Serta mandor tanam dengan maksud agar dalam melakukan pekerjaan tersebut petugas lapangan bisa menerapkan standart operasional prosedur tanaman secara benar serta menerima terobosan baru dibidang pekerjaan tersebut. Pelatihan kerja tersebut selain diikuti oleh jajaran Perhutani juga melibatkan pula unsure LMDH serta perwakilan dari Tropical Forest Trust ( TFT ) yang ada di KPH Randublatung  “ Bidang pekerjaan tanaman ini memang sangat diperhatikan karena merupakan awal investasi bagi Perhutani, karena itu pekerjaan ini harus kita kawal mulai dari penyiapan persemaian sampai perawatan tanaman dikawasan hutan secara serius, apalagi sekarang dengan adanya program pemerintah mengenai Gerakan Peningkatan Pruduksi pangan berbasis korporasi ( GP3K ) maka pekerjaan ini akan semakin kompleks karena melibatkan banyak petani hutan” kata Ir Tri Setya Pratama.
Dalam kesempatan tersebut Kepala seksi PSDH Iwan Wahyu Setiawan selaku nara sumber menjelaskan bahwa pelatihan in seberanbya merupakan agenda tahunan Perhutani , namun yang perlu diperhatikan bagi para peserta adalah adanya inovasi – inovasi baru dibidang tanaman , “secara teknis para petugas lapangan kami memang sudah ahli dalam bidangnya , namun seiring dengan perkembangan teknologi dibidang kehutanan tentunya ada terobosan baru yang harus diketahui mulai dari jajaran rimbawan khususnya yang ada dilapangan, apalagi sekarang dengan adanya program GP3K tersebut para mandor tanam juga harus paham betul arah dan tujuan yang harus dikerjakan “ kata Iwan wahyu setiawan. Disamping itu jelasnya “ dalam melakukan pengawasan penggarapan terhadap pesanggem petugas lapangan juga harus waspada terhadap penggunaan bahan beracun berbahaya ( B3) yang dilarang penggunaanya di kawasan hutan, karena penggunaan B3 tersebut dapat mengancam kesuburan tanah , pesanggem boleh menggunakan herbisida, maupun pestisida namun yang ramah lingkungan” katanya.
PEMBERIAN REWARD.
Sebagai penghargaan atas prestasi yang ditunjukkan oleh para mandor tanam dilapanganyang telah mampu menorehkan prestasi dalam bidang pekerjaannya, Pimpinan Perhutani KPH Randublatung memberikan penghargaan berupa piagam serta hadiah enam ekor kambing yang dibagikan kepada juara pertama Sumardiyanto dari BKPH Ngliron, Kemudian juara kedua Untung dari BKPH Temuireng serta Juara tiga Tunas Murniadi dari BKPH Temanjang , harapan pimpinan dengan adanya penghargaan dan hadiah tersebut agar bisa memacu semangat kerja rekan – rekan mandor dilapangan serta menimbulkan semangat kompetensi antar mandor dibidang pekerjaan masing – masing.