Sabtu, 20 September 2008


Membuat persemaian ibaratnya adalah memulai suatu kehidupan baru, karena dari persemaian ini akan tumbuh ribuan pohon yang siap untuk menghijaukan bumi, siap untuk menyediakan oksigen bagi manusia, bahkan memberikan harapan baru bagi anak cucu kita........
Tanpa sadar sebuah cara untuk menyelamatkan bumi telah dilakukan oleh dua orang pekerja yang sedang merawat persemaian .......... Walaupun yang ada dbenak mereka adalah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , yang dilakukan disela - sela waktu luang mereka sebagai petani

Selasa, 16 September 2008

PERHUTANI PEDULI


Perum Perhutani KPH Randublatung melakukan safari simpatik kepada Masyarakat Desa Hutan dalam wilayah kerjanya , bentuk safari simpatik tersebut berupa pemberian bantuan air bersih untuk keperluan memasak dan minum bagi warga desa sekitar hutan

PANCAWARSA PRAMUKA




Administratur Perum Perhutani KPH Randublatung Ir Hari Priyanto Msc menerima penghargaan Pancawarsa Pramuka dari Kwartir Nasional.Penyematan Penghargaan tersdebut dilakukan oleh Bupati Blora Drs. RM. Yudhi Sancoyo di bumi perkemahan Sopal Kecamatan Japah, Blora

SILVA SWARA RADIONYA RIMBAWAN


SILVA SWARA
RADIO KOMUNITAS RIMBAWAN DAN PECINTA LINGKUNGAN


Ditengah maraknya sarana dann jenis alat komunikasi dengan berbagai tawaran serta ragamnya yang beredar luas disegala lapisan masyarakat, mulai dari telepon rumah hingga ke jenis telepon angin ( Ha Pe ; karena dengan sistim wireless dan satelit ) kemudian ada Handy Talkie , ada Faksimil dan televisi yang sekarang menjamur pertumbuhannya belum lagi adanya internet yang mampu menembus kesegala penjuru dunia tanpa batas, namun Alkom ( Alat Komunikasi ) satu arah berjenis radio, yang kemudian bisa menjadi dua arah dengan adanya bantuan pesawat telepon.
Sistim komunikasi yang bernama radio ini masih mendapat tempat disebagian relung selera masyarakat, karena mereka beranggapan bahwa jenis alkom ini selain memberikan informasi, sekaligus juga memberikan hiburan atau bahkan melalui bantuan telepon bisa menjadi sarana curhat dan share pengalaman. Itulah uniknya media yang kata orang tua dulu ada suara tidak ada wujudnya yang dikenal bernama radio, dan melalui sang penyiar sebagai keynote speakernya kadang bisa membawa perasaan yang menyentuh kehati pendengarnya, namun bisa juga radio tersebut berubah menjadi pasar untuk menawarkan dagangan serta bisa pula membawa berita duka . Dari sekian juta stasiun radio dipenjuru dunia andaikan pancaran gelombangnya dapat dilihat dengan mata telanjang bisa membuat kepala pusing karena saking banyaknya sinyal yang silang sengkarut diangkasa, tentunya mempunyai penggemar yang berbeda – beda ada yang senang musik mulai dari dangdut sampai Jazz, ada yang senang mendengar berita dari segala penjuru dunia, ada yang saling lempar salam sesama pendengar dengan mediator penyiarnya, namun ada pula yang mendengarkan radio untuk keperluan mencari resep masakan yang dibawakan oleh penyiarnya. Silva Swara Radio Komunitas Rimbawan dan Pecinta Lingkungan adalah salah satu radio yang didirikan oleh Perum Perhutani KPH Randublatung, juga ikut membuat sesak jalur frekwensi udara diawang – awang, dengan bendera radio komunitas, silva swara mampu meramaikan ruang tamu, dapur, wartel, warung, mobil, kantor, bahkan menemani membajak sawah ataupun memasang batu bata bagi masyarakat Randublatung, pokoknya segala aktivitas masyarakat yang menjadi penggemar silva swara tentunya dengan sukarela tanpa paksaan dan tanpa iming – iming seperti janji para Caleg akan maju ke medan laga, selalu setia untuk menyimaknya. Awalnya radio ini yang dilaunching tanggal 11 maret 2005 digunakan sebagai sarana komunikasi antar karyawan untuk mensukseskan sistim Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat ( PHBM ) serta program – program lain di KPH Randublatung , silva swara seperti halnya radio komunitas rimbawan lainnya tentunya juga mempunyai visi dan misi komunikasi . karena dengan misi tersebut arah kebijakan penyiaran juga bisa jelas dengan visi dan misinya yaitu :


VISI:
Media pembangun semangat komunitas rimbawan dan pecinta lingkungan guna terciptanya lingkungan yang serasi,selaras dan seimbang


MISI :
1. Menyediakan media informasi, pendidikan dan hiburan sebagai inspirasi dan pembangun opini masyarakat
2. Membantu mewujudkan ketentraman sekejahteraan dan keseimbangan kehidupan masyarakat sekitar hutan
3. Memfasilitasi implementasi pengelolaan sumberdaya hutan bersama masyarakat


Namun sejalan dengan bergulirnya waktu serta pergeseran selera pendengar yang ada, silva swara menjadi radio komunitas yang komplit artinya tidak hanya suara kebijakan Perhutani saja yang muncul namun ada juga sisi berita dan hiburan yang mampu membuat masyarakat Randublatung dan sekitarnya menjadi tertarik laluterpikat dan menjadi fans berat sehingga rela menggeser tuner radionya di kisaran 99,9 FM. Awal kemunculannya yang kadang senggrak – senggrok karena belum nge- metz betul oleh para teknisinya diperbaiki sehingga bisa konstan frekwensinya, dengan banyak penggemar berat. Kepopuleran Silva Swara tidaklah bertahan lama karena adanya perubahan pada jajaran management Perhutani yang saat itu menghendaki pemekaran usaha dengan membentuk Kesatuan Bisnis Mandiri ( KBM ), namun pemekaran tersebut disisi lain berimbas pada alur kelola studio silva swara yang semula semua kegiatan ditangani KPH Randublatung, dengan adanya pemisahan KBM dan KPH maka terjadi keraguan dalam pengelolaan radio tersebut. Seperti halnya istilah jawa Cokro manggilingan, silva swara juga bernasib seperti itu pada saat populer karena anyaran , banyak yang datang menjenguk radio mulai dari bakul sayuran hingga Pak Administratur karena ingin tahu kayak apa sih ruangan Silva swara tersebut yang punya acara beragam dan padat tidakseperti radio lain yang ada di Randublatung, hal tersebut tentunya tidak mengherankan karena saat itu kondisi finansial masih dihandle langsung oleh Perhutani KPH Randublatung, namun setelah adanya pemisahan ( spin off ) Perhutani yang terbagi menjadi 3 bagian membuat limbung kondisi finansial Silva Swara sehingga hampir saja menutup jendelanya ( karena mengkis – mengkis ). Tapi apa lacur sudah kepalang basah dengan tekad bulat dan semangat berkarya silva swara akhirnya bisa eksis sampai saat ini dengan bantuan dorongan moral dari para pengemarnya yang tergabung dalam PAKASIRA ( Paguyuban Pendengar Silva Swara ) akhirnya radio tersebut berjalan seperti sedia kala demi mengemban misi komunikasi Perhutani dengan masyarakat umum, Pakasira yang menjadi wadah para silvaholic tersebut besar andilnya terhadap kemajuan radio, hal tersebut diwujudkan dengan kiprahnya untuk tetap nguri – uri radio komunitas milik Perhutani secara fisik namun secara nurani menjadi milik masyarakat luas, bentukkepedulian moral tersebut diantaranya adalah melakukan kerjabakti membersihkan lokasi sekitar studio, arisan paguyuban, anjangsana antar fans ( Copy Darat ) serta melakukan peringatan hari besar HUT Kemerdekaan ( tujuh belasan ) yang digelar dihalaman studio, seperti yang dilakukan pada HUT Kemerdekaan RI yang ke 63 ini para silvamania tersebut meramaikannya dengan menggelar acara panggung terbuka dengan menampilkan pelbagai kreasi seni dari penggemarnya, yang mampu menari tampil dengan tarian kreasinya, yang bisa menyanyi muncul dengan nyanyiannya , yang mampu pidato memberikan sambutan dan yang hanya bisa mendengarkan datang sebagai undangan, itulah jika sebuah kelompok mempunyai satu hoby akan jadi guyub dan enak dilihat walaupun datang dari berbagai profesi namun satu tujuan meramaikan silva swara dihari ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 63.
Dalam meramaikan khasanah udara dikawasan jalan cepu blok III no 28 Randublatung silva swara didukung oleh beberapa penyiar ,namun keberadaan penyiar tersebut tidak selamanya menetap di Randublatung , hal tersebut karena para penyiarnya sebagian besar adalah karyawan Perhutani yang nyambi jadi pengisi acara , beberapa nama yang ikut mewarnai sejarah radio silva swara sebagai penyiar adalah :

1. Joko Siswanto alias Bang Jeki forest
2. Supangat alias Ki Wonoboyo
3. Ramelan alias Ronggowulung
4. Maghdalina alias Freshy
5. Priyo Utoma alias Pakde tutuk
6. Priyono alias Odi
7. Sofa Febriyanti alias Febry
8. Supriyanti Alias Ary


Kedelapan orang tersebut setiap harinya selalu setia On Air untuk meramaikan khasanah informasi dan hiburan bagi masyarakat sekitar Randublatung dengan tanpa mengenal rasa bosan sesuai mata acara yang dibawakannya sehingga Silva Swara selalu tetap dikenang dan disayang.

Senin, 08 September 2008

Jepret-Mania: TAMPILAN JATI DENOK

Jepret-Mania: TAMPILAN JATI DENOK

Jepret-Mania: SITUS BUDAYA DI KPH RANDUBLATUNG

Jepret-Mania: SITUS BUDAYA DI KPH RANDUBLATUNG