Selasa, 24 Februari 2009


MOTIVASI UNTUK MANDIRI

Ada yang menarik dari hasil study banding Lembaga Masyarakat Desa Hutan Randublatung yang tergabung dalam asosiasi LMDH Wahana Makarti Wana, saat melakukan penelusuran jenis usaha yang ada di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo Kota Batu Malang. Ketertarikan tersebut terlihat dari semangat berwira usaha Pengurus LMDH Wana Asri yang dilakoni demi memajukan dan meningkatkan pendapatan anggotanya.
Ada kalimat yang mengatakan bahwa bersahabatlah dengan alam , tentu alam akan memberikan balasan yang berlebih kepadamu, hal itu telah dibuktikan sendiri oleh anggota LMDH Wana Asri Desa Tlekung yang semula kurang respek dengan adanya potensi alam yang ada didesanya yaitu berupa karunia air yang melimpah pada tpgpgrafi yang tinggi berupa alam gunung yang belum tersentuh oleh tangan – tangan anggota LMDH tersebut. Salah satu potensi desa yang berhasil digali dan digarap oleh LMDH yang diketuai oleh Suwandi tersebut adalah keberhasilan membudidayakan tanaman Lidah buaya, serta tanaman janggelan sebagai komoditi unggulan LMDH tersebut, namun keberjasilan tersebut tidaklah semudah kita membalikkan tangan, perlu kiat dan strategi untuk bisa membangun kepercayaan masyarakat ( anggota LMDH ) yang mesti harus ditempuh dan dilakukan tahap demi tahap, menurut Suwandi ada satu hal yang bisa memotivasi LMDH Wana Asri ini yaitu Kami tidak mengharapkan hasil Sharing dari penjualan kayu yang dilakukan oleh Perhutani KPH Malang, Namun kami berupaya sekuat tenaga untuk menjadi mitra yang baik dengan KPH Malang dan untuk saat ini walaupun nilai nominalnya masih kecil LMDH kami bisa memberikan sharing terhadap Perhutani KPH Malang karena telah mengijinkan kawasan hutan untuk dimanfaatkan oleh LMDH yang telah diatur dalam sistim kerjasama PHBM tersebut, Katanya.
Adapun jurus ampuh yang dipegang adalah Seger (sehat) ,Bener ( Jujur ),Pinter ( Pandai) , Kober ( Menyempatkan diri )dan Sosial. Jurus tersebut diterapkan pada pola kepemimpinannya terhadap semua anggota sehingga bisa membawa perubahan pada desa Tlekung tersebut, dan yang terbenting dalam usaha ini adalah kuasai pasar dengan cara melakukan pemasaran dan pengenalan produk secara intensif, baik melalui pameran, promosi madi mulut kemulut atau bangun jaringan pemasaran antar LMDHyang ada, baru melangkah kearah peningkatan produksi. Buah keseriusan dan ketekunan dalam mengimplemtasikan semua kiat yang dikuasai tersebut LMDH wana Asri berhasil membangun jejaring usaha bisnis agroforestry sewilayah Jawa Timur dan telah menguasai pasar untuk beberapa komoditi desanya.
Dari hasil tukar pengalaman mengenai kegiatan agribisnis yang telah dilakukan oleh LMDH Wana Asri memancing inisiatif beberapa peserta untuk bisa menerapkan pola – pola bisnis yang telah dipaparkan oleh Suwandi, namun jenis komoditi yang diterapkan di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Randublatung tentunya berbeda dengan apa yang telah diterapkan di KPH Malang sehingga dengan adanya pola pertanian dengan memanfaatkan kawasan hutan pada masing – masing desa pangkuan bisa meningkatkan pendapatan LMDH tersebut.

PERAN PERHUTANI
Ditempat terpisah Adminstratur KPH Malang Ir Prana Indra Jatiharto MM mengatakan bahwa program PHBM di Kabupaten Malang mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Batu dengan teha ditandatanginya Memorandum Of Understanding (MOU)dengan nomor 86/001.2/PMDH-180/ 248/PKS/421.012./2004 tanggal 4 Pebruari 2004 untuk Kabupaten Malang, dan MOU nomor :86/KPTS/Mlg/II/2004- 180/422/013.2004 untuk Pemerintah kota Batu. Dengan kedua payung hukum tersebut pihaknya yang mempunyai wilayah kerja sebanyak 33 Kecamatan serta 126 desa hutan bisa mengimplementasikan sistim PHBM yang menurut istilah Pemerintah Kota Malang diganti dengan nama Program Kemitraan Pengelolaan Hutan ( PKPH ), diakui memang ada perubahan nama dalam mengelola kawasan hutan diwilayah kerjanya, namun apa arti sebuah nama yang penting kami bersama dengan Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dengan memanfaatkan potensi kawasan hutan yang ada tanpa mengganngu kelestarian hutan tegasnya. Ada beberapa tahapan yang dilakukan di KPH Malang tersebut dalam mengimplementasikan PHBM tersebut yang dimulai sejak tahun 2003 – 2004, pertama adalah sosialisasi internal PHBM ditingkat KPH yang diikuti oleh semua jajaran mulai dari Mandor, KRPH dan Asper serta petugas – petugas lapangan, sehingga semua jajaran kami tahu tujuan PHBM dan yang kami tekankan PHBM adalah sebuah misi yang harus diemban dan sukseskan oleh Perhutani katanya. Selanjutnya , Tambah Prana Indra Jatiharto Sosialisasi juga dilakukan ke ranah Eksternal dengan semua stake holder yang bersinggungan dengan masyarakat dan kawasan hutan antara lain kejajaran Muspika, jajaran PemKab dan Pemkot, Kepala Desa, tokoh masyarakat serta Masyarakat desa hutan sendiri yang secara langsung bersinggungan dengan kawasan hutan, hal tersebut bertujuan untuk membangun kesepahaman dan persamaan cara pandang tentang manfaat hutan untuk kepentingan bersama mengingat kondisi geografis daerah malang dan sekitarnya yang dodominasi wilayah gunung serta pegunungan.. Dari hasil Sosialisasi tersebut telah terbentuk 12 LMDH di Kota Batu dan 128 LMDH di kabupaten Malang dimana dari kesekian LMDH tersebut telah melakukan kerjasama secara bipartit dengan kegiatan – kegiatan :
Pemanfaatan lahan dibawah tegakan ( PLDT ) berupa penanaman hujauan pakan ternak, penanaman nilam,penanaman papaya, kopi arabika
Kegiatan Agribisnis berupa penanaman Lidah buaya serta penanganan pasca panen dan pemasarannya.
Sharing kayu dan non kayu
Pengelolaan wisata dengan kegiatan pemanfaatan tanah perusahaan untuk lahan parkir, touring motor ATV , jasa sewa payung pada lokasi wisata Coban rondo, jagung bakar, pemanfaatan sumber air.
Pembuatan pasar benih ikan air tawar, pengendalian dan pemasaran budidaya sayuran
Program kemitraan bina lingkungan ( PKBL )
Untuk memngoptimalkan semua kegiatan terkait dengan adanya sistim PHBM di lingkunganya , KPH Malang juga telah membentuk Team Pengembangan Usaha ( TPU ) sejak tahun 2008 berdasarkan SK Administratur Nomor 177/KPTS/Adm.2008 tanggal 14 Pebruari 2008. Team ini terdiri dari Team Pengembangan Usaha yang mempunyai tugas mencari terobosan baru diluar core bisnis utama perusahaan ( non kayu ) selain itu juga melakukan negoisasi bisnis dengan pihak eksternal yang berminat untuk menanamkan modalnya serta membuat perjanjian kerjasama dengan Perhutani, dalam melakukan tugasnya Team Pengembangan usaha menerapkan 3 konsep celah yaitu konsep celah ruang dengan cara memanfaatkan ruang – ruang yang ada pada tanaman pokok , Konsep Celah Waktu yaitu memanfaatkan waktu daur tanaman pokok serta konsep celah lingkungan yang menitik beratkan bahwa kegiatan – kegiatan pengembangan usaha tigak menyebabkan gangguan pada lingkungan.
Sedangkan Team Pengendalian berkewajiban mengedalikan kegiatan – kegiatan di masyarakat yang selama ini dianggap melanggar atau berpotensi untuk melakukan pelanggaran aturan Perhutani seperti mengajak masyarakat untuk mengalihkan usaha budidaya sayuran yang dilakukan secara intensif dikawasan hutan yang memungkinkan membuat kawasan hutan menjadi terbuka, dialihkan kepola penanaman lahan dibawah tegakan. Pola kerja tim ini diatur sedemikian rupa sehingga bisa bersinergi dan berimabng sehingga tidak mengganggu tugas pokok dan fungsinya sebagai karyawan Perum Perhutani.

DATA PENERIMAAN SHARING KPH MALANG
TAHUN 2007

Non Kayu ( Getah Pinus dan Kopal ) Rp 11.423.000,-
Kayu Rp. -----------
Total Rp 11.423.000,-

TAHUN 2008

Non Kayu ( Getah Pinus dan Kopal ) Rp 7.887.631,-
Kayu Rp 66.470.476,-
Total Rp. 74.358.107,-

Minggu, 15 Februari 2009

Jepret-Mania: SITUS BUDAYA JATI DENOK

Jepret-Mania: SITUS BUDAYA JATI DENOK

SITUS BUDAYA JATI DENOK


Tua - tua keladi semakin tua semakin diminati , kalimat tersebut cocok untuk sebuah pohon jati ( tectona grandis ) yang berada di Perhutani KPH Randublatung. pohon berusia 3 abad lebih tersebut kalau bisa bertutur kata maka akan bercerita dan bersaksi mengenai semua kejadian yang pernah dialaminya mulai dari berdirinya negara zaman majapahit, zaman belanda, sampai dengan era dunia maya abad ini. Tampak berpose didepan jati denok tersebut rombongan Agence Francaise Developpement ( AFD ) diantar oleh beberapa pejabat Perhutani KPH Randublatung


KUNJUNGAN AGENCE FRANCAISE DEVELOPPMENT

Tim Agence Française de Développement (AFD) mengunjungi Perum Perhutani KPH Randublatung, kunjungan tersebut bertujuan untuk mencari data yang akurat tentang pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perhutani, dari data tersebut tim AFD menyampaikan kepada Pemerintah Perancis untuk dapat memberikan bantuan / kerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam hal mengurangi efek rumah kaca, untuk mewujudkan hal tersebut mereka melihat sampai sejauh mana kondisi pengelolaan hutan Indonesia dengan segala kegiatannya, salah satunya adalah mengunjungi pengelolaan hutan jati yang ada di Pulau Jawa yang pengelolaannya dilakukan oleh Perum Perhutani.
Perum Perhutani KPH Randublatung yang merupakan salah satu pengelola hutan jati tersebut menjadi tujuan utama , karena merupakan salah satu KPH yang masih mempunyai potensi hutan yangcukup baik engan hasil kayu yang baik pula baik dari segi mutu maupun jumlahnya.
Saat melakukan presentasi Administratur Perhutani KPH Randublatung Ir. Hari Priyanto Msc memaparkan bahwa dalam mengelola hutan jati, KPH Randublatung melakukan sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan lestari yang diminta oleh Forest Steearship Council yaitu pengelolaan hutan dengan mengedepankan aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan, hal tersebut karena ketiga aspek ini merupakan tulang punggung pengelolaan hutan yang saling terkait, KPH Randublatung yang mempunyai luas kawasan hutan 32.464,1 Ha tersebut dengan kelas hutan jati saat ini menyediakan kawasan konservasi sebesar 10.1 % dari total luas hutan produksi yang ada, artinya dengan luasan tersebut diharapkan mampu menjadi zona penyangga kelestarian hutan yang ada dibidang konservasi lingkungan. Semula sistim tanam yang dilakukan oleh Perhutani adalah sistim monokultur dengan dominasi tanaman jati, namun sekarang terkait engan pola konservasi lingkungan pada sela – sela tanaman pokok jati juga dilakukan pengkayaan tanaman jenis lain.
Dijelaskan pula kepada tim AFD bahwa dalam mengelola hutan jati di KPH Randublatung juga mempertimbangkan segi pemuliaan tanaman melalui penanaman jati jenis unggul yang mempunyai daur pendek “ Jati tersebut namanya Jati Plus Perhutani ( JPP ) yang dibuat dari pemuliaan pohon induk terbaik yang dimiliki oleh Perhutani, jelasnya sedangkan untuk menjaga populasi satwa liar yang ada didalam kawasan hutan Perhutani KPH Randublatung juga mempunyai upaya perlindungan satwa yang ada dalam kawasan hutan, ada beberapa spesies satwa yang dilndungi di KPH Randublatung bahkan ditemukan pula satwa jenis burung yang bisa berkembang biak denganbaik didalam kawasan hutan, Habitat satwa liar masih kami lindungi paparnya.
Sisi sosial masyarakat yang juga mendapat perhatian oleh Perhutani KPH Randublatung, hal tersebut ditempuh melalui sistim pengelolaan hutan bersama masyarakat, sebanyak 34 desa hutan telah melakukan kerjasama pengelolaan hutan dengan Perhutani KPH Randublatung, dalam sistim tersebut masyarakat diberi kesempatan untuk berperan mulai dari menanam, memelihara, serta melakukan pemanenan yang hasilnya diberikan dalam bentuk bagi hasil dari jumlah penjualan hasil hutan kayu jati sebesar maksimal 25 % kepada semua LMDH yang ada di KPH Randublatung. Masih dari sisi sosial dijelaskan pula bahwa untuk kegiatan lain semisal penanaman dibawah tegakan Perhutani KPH Randublatung juga memberikan kesempatan luas kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan dibawah tegakan untuk melakukan kegiatan penanaman tanaman pangan dan komoditi lain yang cocok dengan kondisi masyarakat setempat.
Karena Perhutani merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara tentunya dalam mengelola hutan juga melakukan pemanenan hasil hutan berupa kayu jati, “ KPH Randublatung berupaya menembus pasaran kayu di negara Amerika dan Eropa selain juga menjual pada pasar local dan memenuhi kebutuhan industrinya sendiri, sebagai gambaran sortimen kayu yang dijual oleh Perhutani melalui pasar bebas adalah 50 persen untuk dijual dan 50 persenya untuk memenuhi kebutuhan industri.
Melengkapi paparan yang dilakukan oleh Administratur tersebut tim Agence Française de Développement (AFD) melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung tentang sejauh mana kiprah pengelolaan hutan yang telah dilakukan oleh Perhutani KPH Randublatung, adapun kunjungan tersebut melintas beberapa lokasi yaitu:
Petak 114 BKPH Kedungjambu sebagai sampling lokasi penjarangan, Petak 45 BKPH Kedungjambu sebagai sampling lokasi tanaman JPP prospektif , Petak 33b BKPH Ngliron sampling lokasi tanaman tahun 2007 dengan dipadu dengan ujicoba penanaman padi gaga varietas Cisadane serta tanaman dibawah tegakan temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb), Petak 39d BKPH Ngliron sebagai sampling lokasi teresan tahun 2008. dan berakhir di situs Jati Denok BKPH Temanjang
Harapan
Dengan adanya kunjungan Tim AFD ke KPH Randublatung diharapkan merupakan stimulus dan titik awal bagi mengucurnya dana ke Perum Perhutani guna pengelolaan sumberdaya hutan yang baik sehingga dapat secara signifikan membantu memerangi perubahan iklim (walaupun perjalanan masih panjang dan harus diperjuangkan). Harapan yang disampaikan kepada AFD bahwa bantuan dapat diarahkan guna pelaksanaan pembangunan/restorasi kawasan perlindungan, pendidikan konservasi lingkungan kepada petugas dan masyarakat serta optimalisasi produk hutan non kayu

Jumat, 13 Februari 2009

Jepret-Mania: JATI DENOK

Jepret-Mania: JATI DENOK




Kuntul putih (Bulbucus ibis ) merupakan salah satu kekayaan satwa air di hutan rawa kesongo berhasil di foto pada saat masih bertengger disarangnya

JATI DENOK


tampilan jati denok yang terdapat di Perum Perhutani KPH Randublatung,BKPH Temanjang ,RPH Temetes

RONA KEHIDUPAN HUTAN LUMPUR KESONGO


Kesongo merupakan areal yang dijadikan kawasan lindung oleh Perhutani KPH Randublatung , mempunyai kekayaan alam berupa flora dan fauna yang cukup unik.
Pada lokasi yang didominasi hamparan lumpur kering tersebut selain tumbuh flora jenis rumput dan lumut juga ada sekumpulan burung Kuntul putih ( Bulbucucus ibis )dan bangau thong – thong (Leptoptilus Javanicus ) bambangan merah ( Ixobrychus cinnamomeus ) Bangau sendanglawe ( Ciconia episcopus )
Berikut rona kehidupan di kawasan kesongo tersebut yang berhasil terekam :

Kamis, 12 Februari 2009

Jepret-Mania: Verification Of Legal Origin

Jepret-Mania: Verification Of Legal Origin